Liputan6.com, Jakarta - Korps Marinir TNI AL merayakan dirgahayu ke-70. Dihari ulang tahunnya kali ini, korps tentara yang lahir pada 15 November 1945 itu, menampilkan demonstrasi beberapa kesatuan khusus mereka.
Di antaranya yakni Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) dan Pasukan Intai Amfibi (Taifib). Dalam aktraksi tersebut, para prajurit terbaik Marinir ini memperlihatkan bagaimana caranya melaksanakan operasi senyap dengan cepat dan tepat.
Tak luput, atraksi terjun payung khusus menangani aksi terorisme maupun dalam keadaan perang juga diperlihatkan dengan sangat apik. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan, kedua satuan pasukan khusus tersebut memang salah satunya disiapkan untuk penanggulangan aksi terorisme membantu Polri.
Menurut Ade, semua komponen bangsa harus soalid memerangi terorisme karena mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
‎"Kita di komando gabungan khusus TNI AL memiliki keahlian untuk penanggulangan teror ini. Tentu kita harus solid dengan Polri mengantisipasi terorisme," papar Ade di di Markas Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (15/11/2015).
Ade juga menyampaikan, bahwa TNI AL juga sudah menyiapkan Denjaka untuk mampu melakukan peperangan khusus, juga penanggulangan terorisme.
"Selain itu juga Taifib juga ini kan pasukan khusus juga. Jadi 2 satuan TNI AL ini disiapkan (untuk menanggulangi terorisme), selain itu ada juga Pasukan Katak dalam satuan khusus TNI AL," sambung dia.
Ade menegaskan, prajurit TNI AL berkewajiban penuh dalam menjaga wilayah perbatasan Indonesia termasuk di pulau-pulau terluar.
"Komitmen tugas kita, operasi TNI salah satunya pengamanan perbatasan, termasuk pasukan Marinir yang jadi bagian operasi pengamanan perbatasan," tandas Laksamana Ade. (Dms/Mut)
Denjaka dan Taifib Siap Bantu Polri Tumpas Teroris
Satuan khusus TNI AL, yakni Denjaka dan Taifib memiliki spesialisasi khusus untuk memerangi terorisme yang siap bergerak kapanpun.
Advertisement