Liputan6.com, Banda Aceh - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta jajaran TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya ancaman terorisme yang masuk ke Indonesia. Terutama, pascaserangan di Paris, Prancis pada Jumat malam waktu setempat.
"Kita minta Panglima (Jenderal TNI Gatot Nurmantyo) dan TNI untuk lebih waspada dan teliti, dan tetap menjaga objek-objek atau tempat-tempat strategis seperti bandara dan tempat ramai," ucap JK di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Aceh, Minggu (15/11/2015).
Baca Juga
JK menjelaskan, penjagaan ketat di objek vital dan perbatasan dapat meminimalisasi kemungkinan masuknya orang asing yang bertujuan melancarkan aksi teror di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Di perbatasan juga, kalau ada orang yang datang, kita harus lebih ketat pemeriksaannya. Karena serangan teroris seperti di Paris itu bisa terjadi di mana pun negara di dunia ini. Oleh karena itu kita harus tingkatkan kewaspadaan," ujar JK.
Sementara itu, Polri berupaya menelusuri kemungkinan keterkaitan peristiwa serangan kelompok bersenjata di Paris, Prancis, dengan jaringan-jaringan teroris di Indonesia.
"Kami sedang berkoordinasi apakah ada keterkaitannya dengan jaringan-jaringan yang ada di Indonesia," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Penembakan membabi buta dan ledakan bom di Paris, Prancis terjadi pada Jumat 13 November 2015 malam di 6 lokasi berbeda. Akibat serangan ini, lebih dari 100 orang tewas dan sekitar 200 orang terluka. Kelompok radikal Negara Islam Suriah dan Irak atau ISIS menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror tersebut. (Ant/Ans/Dms)