Liputan6.com, Jambi - Hujan mengguyur Provinsi Jambi mulai 2 pekan terakhir. Namun, tim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Jambi masih sibuk mengguyur beberapa titik wilayah dengan water bombing.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar mengatakan, pemadaman tersebut merupakan bagian dari upaya moving up atau pendinginan.
"Water bombing dengan menggunakan pesawat air tractor berkapasitas 3.500 liter sekali penerbangan bantuan Kementerian LHK," ujar Arif, di Jambi, Senin (16/11/2015).
Menurut dia, berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, titik panas terpantau nol. Sebab, hujan sudah mengguyur sebagian besar wilayah Jambi.
Baca Juga
Melihat kondisi itu, kata dia, status siaga karhutla dan bencana asap di Provinsi Jambi akan diturunkan menjadi transisi darurat. Ini mempertimbangkan cuaca yang terus membaik.
"Status transisi darurat ini akan diberlakukan hingga 30 November 2015 mendatang. Jika sebelum tanggal 30 kondisi terus membaik kemungkinan status tanggap darurat akan dicabut. Sementara ini status transisi darurat," jelas Arif.
Dia menambahkan, penetapan status transisi darurat juga dikarenakan pertimbangan membaiknya aktifitas penerbangan di Bandara Sulthan Thaha Jambi. Selain itu, aktivitas sekolah sudah mulai berjalan lancar, begitu juga dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang sempat masuk kategori berbahaya, kini mulai berangsur normal. (Bob/Mut)