Sukses

Polisi Masih Dalami Motif Pelemparan Granat di Duren Sawit

Polisi masih mendalami motif pelemparan granat yang menyebabkan seorang penjaga keamanan terluka.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait pelemparan granat di Kantor PT Multi Pitanti Graha di Jl Raden Inten II no 2 RT 08/ 010, Duren Sawit, Jakarta Timur. Polisi juga mendalami motif pelemparan granat yang menyebabkan seorang penjaga keamanan terluka.

"Sedang diolah TKP, sedang dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik. Tahap penyelidikan. Pemeriksaan saksi-saksi sedang berjalan," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di Ancol, Jakarta Utara, Senin (16/11/2015).

Menurut dia, segala kemungkinan soal teror pelemparan granat tengah didalami. Polri tak mau kecolongan dengan motif teror yang bisa saja 'memelintir' atau memanfaatkan keadaan yang sedang terjadi di lingkungan kantor itu. Seperti diketahui, dugaan sementara, pelemparan granat bermotif persaingan bisnis.

"Kemungkinan itu semuanya ada. Ada kemungkinan bisa kelompok motif-motif lain bisa saja," ujar Badrodin.

Dia menekankan, dalam penyelidikan, semua kemungkinan didalami, baik peristiwa teror yang terjadi baik di luar negeri atau dalam negeri. Termasuk teror di Paris, Prancis, yang menewaskan lebih dari 120 orang.

Sebab bukan tidak mungkin, sambung dia, jaringan pelaku teror di Paris juga ada di Indonesia.

"Saya juga tidak mau berpikir ke sana (teror di Paris). Tapi kemungkinan itu ada semua. Bisa ada kemungkinan kelompok radikal di wilayah tertentu. Kemungkinan itu bisa terjadi," tutur Badrodin.

Dia menyatakan jaringan teroris itu ada hampir di seluruh negara dan rasa was-was itu juga menghinggapi beberapa negara. Termasuk Australia, Eropa dan Amerika.

Menurut dia, untuk itu, perlu kerja sama antarkepolisian internasional untuk mendeteksi dini atau pencegahan berikut penanggulangan teror.

"Saya pikir tidak hanya di Asia Tenggara saja. Semua khawatir. Seperti Australia, Amerika, Eropa khawatir. Untuk itu perlu kerja sama internasional terkait rencana aksi-aksi teror itu dan juga kerja sama penanggulangannya," tutup Badrodin. (Bob/Ans)