Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso atau Buwas mengaku sudah mengutarakan ide pembuatan penjara khusus narapidana narkotika yang dijaga buaya buas ke Presiden Jokowi. Lalu, apa responsnya?
"Saya lapor ke Pak Jokowi, beliau senyum-senyum. Lalu bertanya apa bisa itu? Kalau bapak restui, setujui bisa pak. Saya yang tanggung jawab nanti," cerita mantan Kapolda Gorontalo ini di depan Dharma Wanita Pemda DIY, di Yogyakarta, Selasa (17/11/2015).
Meski begitu, sambung Buwas, ide tersebut masih tetap harus melalui pengkajian dan terus dievaluasi. Dia mengatakan, masih terus melakukan penelitian dan uji coba untuk pelaksanaan ide yang bertujuan membuat efek jera para bandar.
Menurut dia, ide ini bertujuan untuk membuat efek jera dan pengawasan menjadi lebih efektif. Hewan-hewan buas tidak bisa disogok agar para bandar tersebut daapt melarikan diri dari penjara.
"Kami sedang lakukan penelitian dan ujicoba, sehingga pemerintah tidak kesulitan untuk buat bangunannya," beber Buwas.
Meski mendapat pertentangan dari para pegiat HAM, namun Buwas bersikukuh bahwa dampak dari narkoba yang diedarkan para bandar yang lebih berbahaya bagi generasi muda. Catatan BNN, ada 30-40 orang meninggal dunia akibat narkoba.
"Kalo orang itu menyebrang (kabur dari penjara), konsekuensinya dia ambil sendiri. Jadi hanya untuk penjagaan. Kalau dia dimakan buaya bukan salah siapa-siapa, salahnya sendiri. Yang kita awasi adalah pembunuh masal, sehari 30-40 orang mati karena narkoba. Jangan kita bela pelaku itu," tegas mantan Kabareskrim ini. (Dry/Mut)