Liputan6.com, Jakarta - Satpam gedung perkantoran Multipiranti Graha di Duren Sawit, Jakarta Timur yang menjadi korban pelemparan granat, Mulana --sebelumnya ditulis Supriyatna Maulana, kondisinya mulai membaik.
Kepala Humas Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Didin Sahidin menuturkan, operasi pengangkatan serpihan kaca dan granat yang yang bersarang di tubuh pria 30 tahun itu berjalan lancar.
"Kondisi terkini Mulana, sudah dilakukan operasi pengangkatan serpihan oleh tim medis Rumah Sakit Pondok Kopi. Kondisinya stabil," kata Didin saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/11/2015).‬
‪Didin mengatakan, Mulana saat ini masih beristirahat di kamar Intensive Care Unit (ICU), hingga kondisinya benar-benar pulih dan memungkinkan dipindahkan ke kamar rawat inap.
‪"Yang bersangkutan harus pemulihan sampai benar-benar sembuh. Saya kurang begitu tahu sampai kapan itu (pulih)," ujar dia.
Saat ini kondisi Mulana menjadi perhatian khusus RS Islam Pondok Kopi. Didin mengatakan, jajaran direksi rumah sakit sampai mengadakan rapat, terkait pemulihan kondisi fisik dan psikologis Mulana pascaterkena ledakan granat.
"Akan kami rapatkan terlebih dahulu mengenai kondisi terkini Mulana," kata Didin.
Baca Juga
Senin 16 November pukul 03.30 WIB, 2 satpam gedung perkantoran Multipiranti Graha di Duren Sawit, Jakarta Timur dikejutkan dengan ledakan keras yang bersumber di lobi depan gedung.
Saat itu, seorang satpam Slamet tengah berada di pos dekat gerbang. Sementara rekannya, Mulana sedang bersantai sambil mengisi daya baterai ponselnya di lobi gedung.
Mulana pun terkena pecahan kaca dan granat, karena hanya berjarak sekitar 2 meter dari sumber ledakan. Dia menderita luka sobek di dada, tangan, dan kakinya hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Polisi belum mendapatkan gambaran pelaku karena tidak ada saksi mata dan CCTV atau kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian.
Setelah lebih dari 6 jam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyimpulkan granat tersebut jenis manggis. Sementara pelaku diduga sudah profesional dan terlatih menggunakan alat peledak tersebut. (Rmn/Ans)
Advertisement