Sukses

Jakarta Diminta Siaga Banjir Pertengahan Desember 2015

Bendung Katulampa hanya berfungsi sebagai penahan debit air, bukan pencegah banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir menjadi salah satu bencana yang dialami sebagian wilayah DKI Jakarta. Selain banyaknya saluran air yang tersumbat karena sampah, debit air kiriman dari Bogor juga disebut-sebut menjadi salah satu penyebabnya.

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan‎ Balai Besar Ciliwung Cisadane, Gemala Suzanti, menjelaskan tingginya curah hujan yang bakal terjadi di pertengahan Desember 2015 akan menjadi masa peningkatan debit air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.

Di masa itu pula warga DKI Jakarta, terutama yang tinggal di pinggiran Sungai Ciliwung, diimbau untuk waspada.

"Kalau kapan debit air itu mulai tinggi, kita lihat prediksi hujan. BMKG itu menginformasikan terakhir akan terjadi hujan merata itu di pertengahan Desember," kata Suzanti di kantornya, Rabu (18/11/2015).

Suzanti mengatakan hingga pertengahan November saat ini, Bendung Katulampa sempat mengalami peningkatan status Siaga I pada beberapa hari lalu, tapi saat ini sudah mereda. Curah hujan yang belum merata menjadi hal yang mampu diatasi Balai Besar Ciliwung Cisadane hingga sekarang.

Penahan Debit Air

Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan‎ Balai Besar Ciliwung Cisadane, Muhammad Rian Wahyu K, menjelaskan sebenarnya Bendung Katulampa hanya berfungsi sebagai penahan debit air, bukan pencegah banjir.

"Jadi‎ ini bukan bendungan yang punya pintu air lalu bisa dibuka. Ini hanya bendung yang menahan laju air. Jadi dengan begini kita bisa informasikan ke warga Jakarta kalau debit air meningkat, untuk meminimalkan bencana, jadi warga harus siap-siap," kata dia.

Rian menjelaskan Bendung Katulampa akan berstatus Siaga I jika permukaan air sudah di atas 2 meter. Sedangkan jika status itu diberlakukan, warga Bantaran Kali Ciliwung diimbau untuk segera mengungsi di mana waktu tempuh air dari Bendung Katulampa ke Kampung Melayu hanya 7 jam.

"Jadi dalam waktu 7 jam itu warga yang biasa terkena banjir harus siap-siap. Kita juga siapkan alat-alat penanggulangan bencana di lokasi rawan banjir," kata Rian. (Mvi/Mut)**