Liputan6.com, Bengkulu - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan rentetan gempa bawah laut atau tektonik yang terjadi dalam sepekan terakhir tidak memicu gempa besar atau megathrust.
Kepala Stasiun Pemantauan Gempa BMKG Kepahiang Litman mengatakan, gempa terakhir yang terjadi hari ini pukul 17.36 WIB di 27 kilometer arah tenggara Kaur, Provinsi Bengkulu masih dalam rangkaian pertemuan lempeng Euroasia dan Indoaustralia.
Menurut dia, setiap hari terjadi getaran gempa dengan intensitas kecil, terkadang berskala sedang. Ini menandakan pergerakan pertemuan lempeng terus terjadi dan memastikan tidak ada megathrust atau gempa besar seperti peristiwa pada 2000 dan 2007.
"Pertemuan lempeng ini merupakan pembentukan patahan Sumatera dan membentuk postur gunung api bawah laut, sangat kecil kemungkinan terjadi megathrust," ucap Litman saat dihubungi via telepon, Rabu (18/11/2015).
Baca Juga
Baca Juga
Potensi gempa susulan imbuh Litman, sangat memungkinkan terjadi dengan skala yang semakin mengecil. Namun jika dalam proses pertemuan lempeng dalam kapasitas besar tentu saja bisa memicu getaran dalam skala di atas 5 Skala Richter.
Sementara itu, staf humas Kecamatan Kelam Tengah, Kabupaten Kaur, Arzal Dianto mengatakan, getaran gempa pada Rabu sore terasa kuat dan membuat panik warga.
"Untungnya getaran hanya sebentar, beberapa detik saja, kami semua keluar rumah dan menunggu hingga 1 jam baru berani masuk kembali, khawatir ada gempa bumi susulan," ujar Arzal. (Ans/Rmn)
Advertisement