Sukses

Jenuh 4 Tahun di Jakarta, Imigran Kabur ke Batam Pakai Travel

Menurut Azhyra, dia tiba 2 hari lalu di Batam melalui jalur darat lewat Pekanbaru.

Liputan6.com, Batam - Gara-gara tidak ada kepastian dari Badan Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, tentang negara ketiga penerima suaka, sejumlah imigran asing lari dari Jakarta ke Batam. Mereka lari menggunakan agen perjalanan (biro travel), Selasa 17 November 2015.

Salah satu yang berhasil tiba di Batam adalah Azhyra. Imigran perempuan asal Afganistan ini mengaku sudah jenuh 4 tahun tinggal di Jakarta, menunggu keputusan UNHCR soal negara ketiga yang akan ditinggalinya.

"Sudah 4 tahun di Jakarta menunggu kepastian dari negara ketiga yang akan menerima," ujar Azhyra. Karena tidak tahan, dia pun rela membayar kepada salah satu agen travel agar bisa sampai di Batam.

Menurut dia, Batam dipilih karena dekat akses ke luar negeri dibandingkan Jakarta. "Kami sudah mendapatkan card UNHCR sebagai pengungsi, jadi mana saja bebas asal tempat tersebut mau menerima," ujar Azhyra di Batam, Kamis (19/11/2015).

Selain itu, dia mengaku sudah kehabisan dana untuk bekal di pengungsian.

Tidak hanya Azhyra, total ada 15 orang yang ikut kabur dari Jakarta ke Batam. Termasuk di dalamnya 3 anak balita.

Azhyra mengatakan dia tiba 2 hari lalu di Batam melalui jalur darat lewat Pekanbaru, dan setelah tiba langsung melapor ke Imigrasi Batam.

Kepada Imigrasi Batam, mereka meminta ditempatkan di ruangan terbuka. Dari rombongan itu, terdapat imigran asal Afganistan, Irak, Iran, Sudan, dan Somalia.

Imigrasi Batam pun menempatkan mereka di taman kota, yang sebelumnya telah ditempati ratusan imigran korban perang.

Seorang pengunjung bernama Yuni, merasa iba melihat nasib Azhyra. "Saya kasihan melihatnya, mereka itu korban perang. Mereka sama seperti kita ingin nyaman," ujar Yuni.

Dia menambahkan tidak bisa membayangkan berada di negeri orang tanpa uang dan bekal, apalagi harus merawat anak kecil. (Sun/Bob)