Liputan6.com, Jakarta - Hari ini tepat setahun Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada 19 November 2014, pria yang karib disapa Ahok itu naik pangkat menggantikan Jokowi yang mundur dari kursi gubernur setelah terpilih sebagai presiden.
Selama setahun duduk di kursi gubernur, Ahok merasakan banyak keberuntungan yang ia alami. "Ya terbantu-lah. Banyak banget," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Hal ini sangat berbeda saat mantan Bupati Belitung Timur itu masih berduet dengan Jokowi dalam memimpin Jakarta. Saat bersama-sama dulu, keduanya kerap tidak mendapat dukungan dari pemerintah pusat dalam mengadakan proyek pembangunan bersifat makro.
Baca Juga
Sekarang saat Jokowi duduk sebagai presiden, Ahok merasa beruntung. Dia hanya cukup menyampaikan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu mana saja proyek yang harus dijalankan lebih dulu. Bila memungkinkan, para menteri bahkan bisa langsung membantu Pemprov DKI Jakarta.
"Masalah sampah, keppres beli balik, Light Rail Transit (LRT), Kemayoran Asian Games, (pembangunan) jalan-jalan besar PU membantu, kementerian baik hubungannya," ujar Ahok.
Sebelumnya, Ahok mendapat kesempatan naik jadi DKI 1 karena Gubernur Jokowi kala itu terpilih menjadi presiden. Suami Veronica Tan yang saat itu tengah menjabat wakil gubernur pun menggantikan Jokowi menjadi gubernur.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah, Ahok dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 19 November 2014. (Ndy/Mut)**