Sukses

Wantimpres Sebut Masih Ada Menteri Tak Sejalan dengan Presiden

Soliditas dalam kabinet hal yang tidak bisa ditawar untuk membuat kinerja pemerintah berjalan maksimal.

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle kabinet jilid II terus memanas hingga saat ini. Pihak Istana mengisyaratkan reshuffle akan dilakukan tak lama setelah Pilkada serentak, 9 Desember 2015 mendatang.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa menyatakan, suasana pemerintahan pasca-reshuffle pertama masih ada menteri-menteri di Kabinet Kerja yang tidak sejalan dan mengikuti instruksi presiden.

"‎Memang yang saya harapkan itu adalah kabinet itu kompak, solid. Dengan hiruk pikuk yang ada ini, saya melihat ada menteri satu dengan menteri yang lainnya (tak sejalan). Kasihan presiden kalau kabinetnya begini. Soliditas kabinet itu penting," ujar Suharso di Gedung Wantimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).

Suharso mengatakan, soliditas dalam kabinet hal yang tidak bisa ditawar untuk membuat kinerja pemerintah berjalan maksimal.

Dia pun mengingatkan agar Menteri dapat bekerja mengikuti ritme kerja presiden. ‎"Kalau soliditas kabinet itu all out, kepemimpinannya bisa memberikan pelajaran ke eselon I dan II," kata dia.

Suharso juga mengatakan, karakter kepemimpinan menteri juga tengah diuji saat ini, melalui 6 paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah.

"Ini akan diuji dengan 6 paket kebijakan yang sudah diluncurkan. Sebab ke-6 paket kebijakan itu memerlukan konsolidasi pelaksanaannya. Kalau soliditas tidak terbangun, konsolidasi sulit terbentuk, akibatnya kebijakan yang dikeluarkan itu tidak efektif," jelas Suharso.

Terkait siapa menteri di Kabinet Kerja yang dirasa tidak seiring sejalan dengan presiden, Suharso enggan menjawab. Da mengaku bersama jajaran Wantimpres lainnya telah menyiapkan masukan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi Presiden.

"Ada pertimbangan yang disampaikan tentu. Tapi apa substansi nya kan saya tidak bisa share," kata Suharso. (Ron/Ans)

Video Terkini