Sukses

Kian Lemah, Anak Penjual Ginjal ke Jokowi Dirawat di RSUD Banten

Adrian terlihat lemah. Tulang kaki dan tangannya tampak jelas terbungkus kulit. Matanya sayu dan tidak hentinya mengerang sakit.

Liputan6.com, Serang - Kondisi Adrian (5) kian lemah akibat sakit hepatitis yang dideritanya. Sang ayah, Susanto (28), meski terbatas biaya, akhirnya membawa Adrian ke RSUD Banten guna menjalani perawatan.

"Iya, dari semalam Adrian dirawat karena kondisinya menurun," kata Susanto saat ditemui di ruang perawatan anaknya di RSUD Banten, lantai 4 nomor 463, Kota Serang, Banten, Senin (23/11/2015).

Susanto selama ini seorang diri merawat anaknya. Istrinya memutuskan untuk menjadi buruh migran di Taiwan untuk menambah biaya perawatan putranya.

Sabtu (21 November 2015), buruh tani ini nekad menggelar aksi seorang diri di seberang Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Dengan karton merah, dia berharap belas kasih Presiden Jokowi untuk membeli ginjalnya seharga Rp 1,2 miliar.

"Pak Jokowi Tolong Beli Ginjal Saya, Anak Saya Butuh Operasi 1,2 M," tulis warga Kampung Kalapa Cagak, RT 01 RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang ini, di atas kertas karton yang dibawanya.

Pantauan Liputan6.com di ruang perawatan, kondisi Adrian terlihat lemah. Tulang kaki dan tangannya tampak jelas terbungkus kulit. Matanya sayu dan tidak hentinya mengerang sakit.

Bingung mencari uang untuk biaya berobat, akhirnya Susanto memilih untuk menjual ginjalnya ke Jokowi.

"Nyeuri beteung, nyeuri beteung (sakit perut, sakit perut)," rintih Adrian

Direktur RSUD Banten drg Dwi Hesti Hendarti mengatakan, pihakya akan fokus untuk memulihkan terlebih dulu kondisi umum kesehatan Adian.  

"Karena untuk melakukan pengobatan yang diderita Adrian, memerlukan kondisi kesehatan yang lebih baik," kata Dwi saat memantau Adrian, Senin (23/11/2015). (Dry/Sun)*