Sukses

5 Kader HMI di Pucuk Pimpinan Negara

Banyak kader HMI yang sukses menjadi sosok penting di negara ini. Bahkan di antaranya telah duduk sebagai pucuk pimpinan. Siapa saja kah?

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tengah menghelat kongres ke-29 di Pekanbaru, Riau. Ratusan kader dari sejumlah daerah di Indonesia tumpah ruah di ajang kongres untuk memilih kepengurusan baru.

Dalam kongres, tak jarang diwarnai adu argumentasi hingga pelemparan bangku maupun kursi. Karenanya tak heran, bila Polda Riau telah mengamankan sejumlah senjata tajam.

"Ya namanya kongres, banyak yang datang, pasti selalu ada rusuh, kami bersiap menghadapi ini," kata mahasiswa dari sebuah universitas di Makassar itu di Mapolda Riau, Senin (23/11/2015).

Meski begitu, organisasi mahasiswa yang berdiri sejak 5 Februari 1947 itu telah menelurkan banyak kader berkualitas. Mereka bahkan telah menduduki posisi puncak pimpinan di negeri ini.

Siapa saja kah mereka? Berikut ulasannya:

1. Jusuf Kalla 

Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jusuf Kalla sukses memegang sejumlah posisi penting di negeri ini. Selain menjabat wakil presiden selama 2 kali, pria yang akrab disapa JK ini juga menjadi pengusaha sukses.

Kehadirannya di dunia politik tak terlepas dari keaktifan JK dalam berorganisasi semasa kuliah. Pengalaman itu telah membuatnya matang dalam ilmu kepemimpinan.

Semasa mahasiswa di Universitas Hasanudin Makassar, JK pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin (UNHAS) Makassar. Selain itu, ia juga didapuk sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar selama setahun, yaitu 1965-1966.

Sebagai pengusaha, JK juga pernah diberi kepercayaan menjadi Ketua KADIN (Kamar dagang dan Industri) Sulsel. Ia juga masih memegang jabatan lainnya hingga kini, seperti Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI).

2 dari 3 halaman

Akbar Tandjung

2. Akbar Tandjung

Kader HMI lainnya yang pernah menduduki posisi penting di Tanah Air adalah Akbar Tandjung. Politisi Partai Golkar ini pernah menjabat Ketua DPR RI periode 1999-2004.

Akbar yang menempuh pendidikan teknik di Universitas Indonesia ini pernah terpilih sebagai Ketua PB HMI periode 1971-1974. Pria kelahiran Sumatera Utara pada 70 tahun lalu itu resmi didapuk kader HMI yang mengikuti kongre ke-10 di Palembang pada 10 Oktober 1971.

Akbar Tanjung terpilih menjadi Ketua HMI ke-10 versi kongres, atau ke-11 sejak Lafran Pane mendirikan HMI.

Nama Akbar Tandjung kini dikenal sebagai tokoh senior Partai Golkar yang menjabat beberapa jabatan menteri Era Presiden Soeharto.

3. Harry Azhar Aziz 

Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz saat menerima kunjungan pansus angket Pelindo II DPR RI di ruang rapat Gedung BPK, Jakarta, Senin (16/11). Pansus DPR RI meminta BPK mengaudit investigasi Pelindo II. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Harry Azhar menjadi sosok penting dalam audit keuangan negara. Jabatannya sebagai Ketua BPK itu dipegang sejak 21 Oktober 2014 lalu. Ia terpilih memimpin BPK periode 2014-2019 setelah mendapatkan 5 suara, menang tipis dari pesaingnya Rizal Djalil yang memperoleh 4 suara.

Dunia keuangan bukan hal asing baginya. Sebelum menjadi BPK, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR yang membidangi urusan Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, Lembaga Keuangan Bukan Bank.

Tak hanya itu, masa muda Harry Azhar juga banyak diisi dengan kegiatan kemahasiswaan yang melatih jiwa kepemimpinan. Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya sebagai Ketua PB HMI pada periode 1983-1986.

Jabatan itu dipercayakan oleh anggota HMI yang turut hadir dalam Kongres ke-15 HMI di Medan pada 26 Mei 1983.

3 dari 3 halaman

Abdullah Hehamahua

4. Abdullah Hehamahua

Nama Abdullah Hehamahua tak asing terdengar di telinga masyarakat. Pria kelahiran Ambon 18 Agustus 1949 ini kerap muncul di layar televisi kala KPK dihantam beragam isu.

Pria yang hobi mengenakan kemeja batik serta berpeci ini menjabat sebagai penasihat KPK. Saat ini, ia juga ditunjuk menjadi Ketua Komite Etik KPK terkait dugaan pelanggaran kode etik beberapa pejabat internal KPK.

Tak hanya tercatat sebagai pendekar antikorupsi, nama Abdullah juga termaktub dalam jajaran mantan ketua PB HMI. Pria yang pernah menjadi wartawan ini terpilih menjadi pucuk pimpinan HMI pada kongres ke-13 di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1979 lalu. Ia menjabat selama 3 tahun, yaitu 1978-1981.

5. Mahfud MD

Mantan Ketua MK Mahfud MD selaku perwakilan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (HTN) dan Hukum Administrasi Negara (HAN) saat mengunjungi Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tak hanya ilmu kepemimpinan yang didapat, sejumlah kader HMI ada yang menemukan jodoh. Sebut saja Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, mendapatkan teman hidup kala keduanya aktif di HMI pada 1978. Saat itu, mereka menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Banyak prestasi yang diraih oleh Mahfud MD. Selain pernah menjadi Ketua MK periode 2008-2011, ia juga pernah menjadi Hakim Konstitusi periode 2008-2013.

Ia juga pernah Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional. Sebelum diangkat sebagai Menteri, Ia adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Kini ia didapuk sebagai ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) dalam Musyawaah Nasional KAHMI IX di Riau. Mahfud mengalahkan 30 kandidat lain dalam Munas yang berlangsung 1-2 Desember 2012.

Munas KAHMI di Riau ini uga dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional yang merupakan alumni HMI seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, dan Fahmi Idris. (Ali/Rmn)