Sukses

Saksi: Saya Bekerja 4 Hari di Rumah Margriet Digaji Rp 3 Juta

Kariani mengaku selalu menyirami halaman rumah dan depan kamar Margriet‎.

Liputan6.com, Denpasar - Sidang lanjutan kasus pembunuhan bocah Angeline kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali hari ini dengan terdakwa Agus Tay Hamda May.

Saksi Putu Kariani, pembantu yang menggantikan Agus di rumah ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, mengaku bekerja di rumah itu digaji Rp 3 juta. Dia mengaku berhenti setelah 4 hari bekerja usai Angeline ditemukan pada 10 Juni 2015.

"‎Saya bekerja 4 hari saja. Saya sudah terima gaji Rp 3 juta. Sampai saat ini Christine (anak kedua Margriet) sering menghubungi saya," kata ‎Kariani di persidangan, Selasa (24/11/2015).

Dia mengaku, walaupun hanya bekerja 4 hari di rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur Bali itu, dia selalu bekerja sungguh-sungguh. Termasuk selalu menyiram halaman rumah dan depan kamar Margriet‎.

"Saya selalu menyiram-nyiram depan rumah ibu Margriet, paling sering depan kamar ibu Margriet, karena di situ banyak kotoran ayam," sambung Kariani.

Sementara, Ketua Majelis Hakim Edward Sinaga sempat menanyakan terkait berapa panjang dan apa warna selang yang dipakai untuk menyiram itu‎.

"Berapa panjang selangnya dan apa warna selangnya?" tanya Edward kepada Kariani.

Baca Juga


"Selangnya panjang, saya tidak tahu berapa panjangnya. Warnanya hijau," jawab perempuan itu.

Edward juga menanyakan kepada Jaksa penuntut Umum (JPU), apakah selang tersebut dibawa ke persidangan.

"Apa selang itu dibawa ke sini," tanya dia ke JPU.

"Tidak yang mulia," jawab seorang anggota JPU‎, IGA Fitria.

‎Menurut Kariani, selama dirinya bekerja di rumah Margriet, tidak ada seorang pun penghuni rumah itu memberitahukan tentang kabar hilangnya Angeline. Namun, dia sempat menanyakan keberadaan anak kecil di rumah tempat dia bekerja itu.

‎"Saya sempat bertanya kepada Christine. Di sini (rumah Margriet) ada anak kecil ya memangnya? Dijawab Christine, ia ada, saya mau cari dia. ‎Saya kira mau dijemput di sekolah," ungkap Kariani menirukan ucapan Christine.

Bocah Angeline ditemukan tewas dengan jasad yang sudah dikubur di belakang halaman rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe di Jalan Sedap Malam, No 26 Sanur, Bali. Jenazahnya ditemukan terbungkus sprei dan memeluk boneka kesayangannya.

Hasil autopsi menyebutkan, sekujur tubuh bocah nahas itu penuh luka memar hingga sundutan rokok, serta bekas jerat di lehernya. Diduga, Angeline mengalami penganiayaan hingga meninggal dunia. (Rmn/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.