Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 1983 tentang Ganti Rugi Korban Salah Tangkap.
Dimana draft perubahan itu akan segera dibawa ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk segera membentuk peraturan baru.
Berita perubahan PP No 27 oleh Menteri Yasonna itu menjadi yang paling disorot pembaca Liputan6.com, khususnya kanal News sepanjang Rabu 25 November 2015. Selain berita itu, kabar tentang ISIS Rilis Video Terbaru Ancam Robohkan Menara Eiffel dan Kabur, Gadis Cantik 'Foto Model' ISIS Dipukuli hingga Tewas menjadi berita yang turut mengundang perhatian sepanjang hari kemarin.
Baca Juga
Berikut Top 5 News selengkapnya:
Advertisement
1. Menkumham: PP Salah Tangkap Diubah, Polisi-Jaksa Harus Hati-hati
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly telah mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Ganti Rugi Korban Salah Tangkap.
Dimana draft perubahan itu akan segera dibawa ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk segera membentuk peraturan baru.
Dia pun mengingatkan dengan adanya perubahan baru itu, baik pihak Kepolisian dan Kejaksaan untuk bekerja lebih profesional dalam menindak seseorang.
"Ini menjadi penting. Bagi Polri dan Kejaksaan, untuk bekerja profesional. Kalau tidak negara yang akan menanggung kerugian tersebut," ujar Yasonna di kantornya, Jakarta, Selasa 24 November 2015.
Selengkapnya..
2. ISIS Rilis Video Terbaru Ancam Robohkan Menara Eiffel
Pengikut ISIS dari dalam negeri Prancis baru saja meluncurkan video ancaman terbarunya. Rekaman itu ditujukan kepada Presiden Prancis Francois Hollande. Dalam rekaman itu, kelompok teroris menempelkan adegan salah satu film di mana Menara Eiffel runtuh.
Lalu seorang pria memakai balaclava atau tutup muka hitam berbicara dalam bahasa Prancis di video terbaru tersebut.
"Kami akan datang, kami akan hancurkan negara kalian," begitu kata si militan yang diposting di Twitter salah satu pengikut kelompok itu, seperti dilansir dari Daily Mail Selasa, 24 November 2015.
3. Kabur, Gadis Cantik 'Foto Model' ISIS Dipukuli hingga Tewas
Sabra Kesinovic memiliki paras cantik dan sorot mata menawan. Pesonanya membuat perempuan muda asal Austria itu dijadikan 'model' untuk propaganda ISIS.
Pemudi 17 tahun tersebut memang bergabung dengan organisasi teror tersebut, setelah meninggalkan kampung halamannya di Wina. Kesinovic menuju markas ISIS bersama temannya, Sabina Selimovic (16).
Kedua perempuan muda itu difoto menggunakan ikat kepala bertulis slogan, seraya mengacungkan senapan Kalashnikov (AK), dikelilingi para kombatan pria.
Mereka juga dijepret kamera sedang mengenakan cadar, dengan tangan menunjuk ke langit.
Selengkapnya..
4. Terkuak, Kehidupan Perempuan Pendukung ISIS di London
Terkuaknya kehidupan perempuan pendukung ISIS di Britania Raya adalah hasil investigasi hampir 1 tahun yang dilakukan televisi Channel 4, Inggris. Salah satu wartawannya berhasil masuk ke dalam ring terdekat para perempuan pengikut organisasi teroris itu.
Berawal dari mem-follow ketiga perempuan itu di Twitter, Aisha, si reporter--bukan nama sebenarnya-- akhirnya bisa bertemu dan datang ke perkumpulan mereka di Timur London. Aisha memakai burqa layaknya mereka dan menyimpan kamera rahasia di balik bajunya itu.
Dalam tiap pertemuan di sebuah apartemen di lantai 2. Ketiga perempuan bercadar hitam itu selalu mendewakan para pelaku jihad. Mereka juga mencuci otak perempuan muda Inggris, bahwa pemerintahan negara itu telah memerangi kelompoknya. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan kata-kata yang tak pantas saat mendeskripsikan Yahudi dan Israel.
Selengkapnya..
5. Bermain Roket Aktif, 7 Anak Tewas Seketika
Berbagai aksi kekerasan kerap melanda ibu kota Afghanistan, termasuk pada Selasa 24 November 2015 waktu setempat. Namun yang paling mengenaskan adalah tewasnya anak-anak yang bermain tanpa pengawasan ini.
Tujuh anak dilaporkan meninggal dunia usai bermain dengan bagian ujung roket yang ternyata masih aktif.
"Insiden ini paling mematikan, dengan menewaskan 7 anak yang berusia 10 hingga 14 tahun. Dua anak lainnya luka-luka," kata Kepala polisi Kabul, Abdul Rahman Rahimi seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/11/2015).
"Mereka tengah bermain dengan kepala roket yang telah ditinggalkan sejak lama. Mereka membungkusnya dalam pakaian dan melemparkannya ketika pergi," jelas Rahimi.
(Ron/Dan)