Liputan6.com, Makassar - Belum rampungnya proyek peningkatan badan Jalan Boulevard, Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, membawa berkah bagi Saldy. Siswa kelas V SD Negeri Panampu, Kecamatan Tallo itu mampu meraup penghasilan Rp 120 ribu per hari hanya dengan menawarkan jasa penyeberangan jalan.
Berbekal batu, balok yang disusun dan bekas kardus teh kemasan, Saldy memfasilitasi pengendara motor yang ingin memotong Jalan Boulevard. Ruas jalan itu terkenal sebagai jalur sibuk karena menjadi perlintasan utama di pusat kawasan bisnis di Makassar. Perbaikan menambah tingkat kemacetan dengan panjang bisa mencapai 7 kilometer.
Advertisement
Baca Juga
- Dapat Adipura, Sampah Masih Berserakan di Kota Makassar
- Jutawan Ini Jadi Penyapu Jalanan untuk Edukasi Anaknya
- Angelina Jolie Pekerjakan 2 Anak Remajanya
“Pulang dari sekolah jam 1 siang, saya sudah di sini (Boulevard) hingga malam pukul 10.00 WITA. Dan sedikitnya, saya bisa dapat Rp 120 ribu dari orang yang mau menyeberangkan sepeda motornya,” kata Saldy kepada Liputan6.com Jumat (27/11/2015) sore.
Dalam menjalankan aksinya, Saldy mengaku kerap mengejar pengendara yang seenaknya melintasi penyeberangan jalan yang ia buat. Hasil perolehannya itu dimanfaatkannya sebagai uang jajan tambahan.
"Biasa pak, saya teriaki, bayarki’..bayarki’ karena kalau tidak saya teriaki dan kejar, lolos lagi rezeki,” ucap Saldy dengan logat Makassar-nya.
Ia mengaku tidak pernah dilarang orangtuanya meski beraksi di jalur sibuk. Apalagi, sang kakak, Anto, ikut mendampingi sambil bekerja memarkir kendaraan. Dia mengatakan jika tindakan adiknya adalah kemauannya sendiri.
"Kalau saya hanya jadi juru parkir di jalan Pengayoman sepulang dari sekolah. Tapi sebagai kakak, pasti saya kontrol adik saya agar tidak diganggu oleh orang lain," kata Anto. (Din/Ans)