Sukses

Info Orang Hilang: Aku Rindu Ibu

Seorang bocah perempuan penyandang tuna wicara sudah 6 bulan lebih menghuni Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial.

Liputan6.com, Tangerang - Seorang anak perempuan penyandang tuna wicara sudah 6 bulan lebih, menghuni Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial. Hingga kini, pihak panti masih mencari keberadaan orangtuanya.

Rumah perlindungan sosial anak itu memberikan layanan pengasuhan dan perawatan sementara, pada anak-anak telantar dan terpisah dari keluarganya. Sebagian anak di sana sudah berbulan-bulan ditampung di tempat itu, namun bagi sebagian lainnya, itu adalah lingkungan baru.

Pada 9 Mei 2015, RPSA Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur menerima rujukan seorang anak perempuan berusia sekitar 4 tahun, dari Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial.

Bocah malang itu diberi nama Nona. Ia ditemukan oleh warga di daerah Tangerang Selatan, Provinsi Banten dalam kondisi badan tidak terawat.

Dwi Rohana, petugas panti, berusaha mencari tahu nama kedua orangtua serta alamat rumahnya, namun informasi itu sulit didapat karena Nona mempunyai masalah dalam berkomunikasi.

Bocah perempuan berusia sekitar 4 tahun ini memiliki ciri fisik yakni berkulit sawo matang, mata bulat, rambut pendek, dan penyandang tuna wicara.

Pada bulan Juli lalu, pihak RPSA sudah melakukan penelusuran ke daerah Tangerang Selatan, namun hingga saat ini, belum ada informasi dimana keberadaan orangtuanya.

Meski Nona sebenarnya tak sendiri dipanti, namun sesekali, ia terlihat menjauh dari temannya. Menyendiri seolah menunggu kapan keluarganya akan menemukannya disini.

Keluarga adalah tempat pertama dan utama, bagi proses tumbuh kembang anak. Karena itu, pada dasarnya tempat terbaik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, adalah berada di dalam lingkungan keluarga.

Saksikan selengkapnya kisah bocah Nona yang rindu keluarganya dalam Info Orang Hilang yang ditayangkan dalam Buser, Jumat (27/11/2015). (Nda/Dms)