Sukses

Ahok: Kalau Sopir Transjakarta Tidak Betul, Kita Berhentikan

Saat ini para produsen bus Transjakarta, seperti Scania dan Hino, sudah mengadakan pelatihan bagi sopir dan calon sopir bus Transjakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Bus Transjakarta dengan KRL Commuter Line mengalami kecelakaan di perlintasan Jalan Panjang Raya, Kedoya, Jakarta Barat. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan, tapi diduga akibat kelalaian sopir bus.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya sudah memiliki standar dan mekanisme menghadapi masalah ini. Bila memang benar terbukti bersalah, langsung pemecatan.

"Standar kita sangat jelas, kalau sopir nggak betul kita berhentikan, kalau Anda nggak sesuai, ya out," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Standar ketat ini sengaja diterapkan bagi seluruh sopir bus Transjakarta. Selain mendapat berbagai fasilitas, sopir, khususnya articulated atau bus gandeng digaji besar.

"Yang bawa articulated itu 3,5 kali UMP gajinya. Kalau nggak benar ya pecat," jelas dia.


Saat ini para produsen bus Transjakarta, seperti Scania dan Hino, sudah mengadakan pelatihan bagi sopir dan calon sopir bus Transjakarta. Fasilitas ini juga diharapkan bisa membuat sopir Metromini tertarik bergabung.

"Sekarang saya suruh latih Scania, Hino latih. Supaya sopir bus baik, ini juga bantuin sopir Metromini naik kelas nih, kalau mau bergabung," pungkas Ahok.

Kecelakaan antara bus Transjakarta dengan kereta Commuter Line terjadi pada Sabtu siang, sekitar pukul 14.30 WIB di perlintasan Kedoya, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Diduga bus Transjakarta lalai dan menerobos palang pintu kereta, hingga tertabrak kereta Commuter Line jurusan Duri-Tangerang.

Akibat peristiwa itu, 3 orang mengalami luka. 2 Di antaranya adalah penumpang bus Transjakarta dan pengendara sepeda motor. (Rmn/Ado)