Liputan6.com, Padang - Hujan lebat yang berujung banjir sejak Minggu malam membuat jalan Sumatera Barat-Riau putus. Genangan banjir sepanjang 150 meter di Kecamatan Pangkalan Koto Baruruas, membuat jalur tersebut tidak bisa dilalui selama 5 jam lebih. Jalur ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Sumbar-Riau dan sebaliknya.
"Saat ini, baru truk dan mobil besar yang bisa melewatinya. Kalau mobil kecil dan motor, akan langsung mati mesinnya, sebab banjir ini setinggi 1 meter," ujar Kapolsek Pangkalan, Inspektur Dua (Ipda) Kalbert Jonaidi kepada Liputan6.com, Minggu (29/11/2015) pagi.
Baca Juga
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian material juga belum bisa diperkirakan. Untuk menjangkau daerah tersebut membutuhkan perahu karet.
"Anggota kami sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk pendataannya. Saat ini tim masih bekerja, kami terjebak di ujung jalan lainnya," ujar Kalbert.
Akibat putusnya jalur ini membuat kemacetan mencapai puluhan kilometer. "Kami hanya bisa buka tutup bagi kendaraan besar dan tinggi, seperti truk dan bus. Kalau mobil kecil kami halangi, sebab sudah banyak yang mati di tengah jalan mesinnya karena genangan air," kata dia.
Buka tutup ini, berlangsung sejak pukul 10.30 WIB, sehingga kemacetan bisa diurai. Saat ini, menurut Kalbert, arus mulai berjalan sedikit demi sedikit.
"Sudah mulai berkurang, mungkin hanya tinggal belasan kilometer lagi macetnya. Kami tetap berusaha agar banjir ini surut, dengan bantuan BPBD," pungkas Kalbert. (Ron/Mut)
Advertisement