Sukses

Lulung Klaim Dirinya Berperan di Pencopotan Pejabat Eselon II DKI

Kasus UPS tidak akan terjadi jika tidak ada oknum yang bermain di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana mengakui, bahwa pencopotan Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Lasro Marbun tidak lepas dari perannya.

Lasro yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan ini ‎merupakan satu dari dua pejabat eselon II yang dicopot oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada perombakan pejabat pekan lalu.

"Pencopotan itu kan gara-gara saya. Jadi saat diperiksa (polisi), saya katakan kalau UPS itu anggaran siluman. Kenapa dilegalkan dengan cara dilelang?," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (30/11/2015).

Lulung menilai, kasus UPS tidak akan terjadi jika tidak ada oknum yang bermain di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang ketika itu dipimpin Andi Baso.

Bahkan, Lulung juga meyakini Kepala Dinas Pendidikan saat itu, Lasro Marbun mengetahui penggunaan anggaran untuk proyek UPS. ‎

‎"Makanya ketika saya pulang dari Bareskrim saya katakan ini biang keroknya Lasro, cuma itu aja saya bilang," ujar Lulung.

Kendati menuding Lasro sebagai 'biang kerok' kasus UPS, namun ia membantah kalau dirinya menyebut nama Lasro saat diperiksa oleh Polisi.

Lulung mengaku hanya menjelaskan situasi yang sebenarnya dan menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh penyidik.

"Saya hanya menjelaskan situasinya seperti apa," ucap Lulung.

Menurut Lulung, pengusutan kasus tersebut semakin jelas saat semua alur pengadaan UPS dikuasai sepenuhnya oleh para oknum di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SSKPD) di tingkat dinas, Bappeda dan BPKAD.

"Apa sih jagonya DPRD? Kan DPRD enggak bisa meng-input. Bagian meng-input kan Bappeda, berarti oknumnya di Bappeda. Begitu juga yang nomorin rekening siapa? Ya BPKAS. Ini ‎Berarti ada oknumnya," pungkas Lulung. (Dms/Mar)