Liputan6.com, Yogyakarta - Sukadi, penjual kelapa di pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari, DI Yogyakarta (DIY), jadi buah bibir. Kecantikan taman bunga amaryllis di halaman rumahnya mengundang warga untuk mendatanginya. Ada sekitar 500 ribu tangkai bunga amaryllis memenuhi halaman rumahnya.
Setiap hari tercatat 700-an pengunjung mendatangi kebun bunga itu. Kondisi ini membuat bunga-bunga berwarna oranye tersebut rusak karena terinjak-injak warga yang selfie.
Baca Juga
Pada Senin sore, 30 November 2015, kebun milik warga Dusun Ngasemayu, Desa Salam Patuk, Gunungkidul, itu dikunjungi kalangan akademikus dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mereka datang untuk memberikan bantuan perbaikan terhadap kebun yang rusak tersebut. Uang tunai Rp 5 juta diberikan sebagai bantuan pengelolaan taman.
Tujuannya agar keindahan bunga-bunga yang mekar setahun sekali pada awal musim penghujan ini dapat dinikmati lagi.
"Kita akan merangkul ahli lanskap dari Fakultas Teknik dan Pertanian, sehingga bisa memperhitungkan aspek estetika serta agronomi. Sehingga nanti kita akan kerja sama dengan pihak kecamatan dalam merancang," kata perwakilan warga UGM Heru Marwata di Patuk, Gunungkidul, DIY.
Advertisement
Tempat Selfie
Ahli lanskap holtikultura UGM, Siti Nurul Rofiqo Irwan, mengatakan perlu ada aspek daya tarik, kenyamanan, dan akses dalam pengembangan wisata kebun bunga amaryllis.
Selain itu, kata dia, akses pengunjung harus juga dilengkapi kebutuhan masyarakat saat ini, seperti area berfoto, sehingga kebun bunga tak rusak.
"Sekarang ini sedang trend selfie di kalangan anak muda. Meski berskala rumah tangga, fasilitas ini juga harus menunjang," tutur Siti.
Mendapat bantuan, pemilik kebun Sukadi mengaku akan menggunakan uang bantuan dari UGM itu untuk memperbaiki kebunnya yang rusak, terutama untuk membangun tempat berfoto. Sehingga tahun depan pengunjung dapat berfoto tanpa merusak kebun bunganya.
"Karena sudah ada bantuan dari pihak kecamatan untuk desainnya, maka ya harus berkoordinasi dulu untuk pengerjaannya," tutur Sukadi.**
Advertisement