Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai dimensi mesti dicermati dengan seksama. Upaya-upaya penguatan demokrasi sekarang ini terasa semakin berkualitas, seiring penguatan peran dan partisipasi masyarakat.
"Harus kita pahami bahwa sebagai bagian dari dampak proses demokrasi, muncul tantangan-tantangan bangsa, yang hingga saat ini masih belum dapat diselesaikan dan merupakan pekerjaan rumah kita bersama," ujar Mahyudin saat melantik Pergantian Antar Waktu (PAW), yang belum mengucapkan sumpah atau janji sebagai anggota MPR masa jabatan 2014-2019 di Kompleks Parlemen, Selasa 1 Desember 2015.
Mahyudin mengatakan, sebagaimana dipahami bersama, MPR adalah lembaga perwakilan sekaligus lembaga demokrasi yang mengemban aspirasi rakyat dan daerah. Karena itu, mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya adalah tanggung jawab lembaga majelis sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.
Baca Juga
Dia menegaskan, menjadi kewajiban kita semua sebagai anggota MPR wakil rakyat dan daerah mencurahkan seluruh perhatiannya mengawal demokrasi, agar berjalan dan bekerja menuju demokrasi yang konstitusional.
Menurut Mahyudin, sesuai tugas dan kewenangan majelis sebagaimana diatur oleh ketentuan dalam Pasal 3 dan 8 UUD Tahun 1945, hal ini menjadi selaras dengan semangat MPR masa jabatan 2014-2019 yang senantiasa berperan aktif.
"Selaras dengan acara pada hari ini kami pimpinan MPR mengimbau dan mengajak kepada seluruh anggota MPR, untuk turut berperan aktif dalam kelengkapan MPR yakni pada badan sosialisasi, badan pengkajian dan badan penganggaran," pungkas Mahyudin.
Mereka yang dilantik menjadi anggota baru MPR adalah Hetifah dari Fraksi Partai Golkar dari Dapil Kalimantan Timur, Junaidi Auly dari Fraksi PKS dari Dapil Lampung II, dan Muhammad Matri Agoeng dari Fraksi PKS Dapil Jawa Tengah IV.