Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menghapus stigma negatif masyarakat terhadap pejabat publik sekaligus mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah.
Karena itu, kepala daerah yang akrab disapa Ahok ini, akan selalu menerapkan gaya kepemimpinan yang keras dan tak basa-basi kepada anak buahnya yang membelot dari amanat rakyat.
"Kepercayaan (kepada pejabat) hilang di republik ini, orang punya stigma pejabat itu pasti malas, korup dan nggak mau kerja, nggak perhatian sama rakyat," ujar Ahok saat menjadi narasumber di diskusi Malam Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2015 di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Jakarta Selatan, Kamis (3/12/2015).
Baca Juga
Namun Ahok juga meyakini, masih ada rakyat yang percaya bahwa ada juga pejabat pemerintah yang baik. Terbukti dengan diangkatnya Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini jadi presiden dan dirinya sebagai pemimpin DKI Jakarta pada 2012.
"Akhirnya kami (Ahok dan Jokowi) diangkat di Jakarta, dipilih dari Solo dan dari Belitung untuk menunjukan ada lho pejabat dengan karakter terpuji dan melayani," papar Ahok.
Ahok yakin di zaman yang serba korupsi dan disfungsi ini, masih banyak pegawai negeri sipil (PNS) yang memiliki ketulusan hati untuk memberikan kontribusinya kepada masyarakat.
Ia pun berangan-angan saat Pemilihan Gubernur 2017 mendatang, ia bisa mengandeng PNS yang berhati bersih dan mampu bekerja maksimal untuk warga Jakarta.
"Saya cari wagub PNS DKI yang bersih. Saya yakin masih banyak (PNS) yang baik-baik. Kalau saya nyalon kembali, saya akan mencalonkan dia jadi cawagub," tandas Ahok.