Sukses

Usai Dikepung Asap, Jambi Beli Pengukur ISPU Rp 4 Miliar

Pemprov memutuskan untuk membeli alat pengukur ISPU karena yang lama sudah rusak.

Liputan6.com, Jambi - Selama 3 bulan lebih, Jambi dikepung kabut asap. Pascabencana tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi langsung membeli alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Pemprov memutuskan untuk membeli alat pengukur ISPU karena yang lama sudah rusak. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi, Rosmeli mengatakan pengukuran ISPU dilakukan secara manual saat kabut melanda selama Agustus hingga akhir Oktober 2015.

Oleh karena itu, kata dia, hasil pengukuran standar udara saat dikepung asap tidak maksimal.

"Bahkan kami sampai meminjam alat pengukur ISPU dari daerah lain," ujar Rosmeli di Jambi, Kamis (3/12/2015).

‎Menurut dia, pembelian alat pengukur ISPU sudah dibahas bersama dan telah disetujui DPRD Jambi. Rencananya, pembelian alat pengukur ISPU tersebut itu akan dilakukan pada 2016 dan menggunakan dana dari APBD.

Pembelian alat ukur ini sudah lama diusulkan BLH Jambi mengusulkan bantuan alat pengukur ISPU ke pemerintah pusat. "Hanya saja tak kunjung terealisasi, sehingga kami usulkan pada 2016 nanti," kata Rosmeli.

Alat pengukur ISPU itu, lanjut dia, akan diletakkan di depan Kantor BLH Provinsi Jambi. "Sebagai provinsi rawan kebakaran lahan dan hutan, alat pengukur ISPU ini penting. Salah satunya sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan, seperti menetapkan status siaga dan darurat kabut asap," jelas Rosmeli.