Sukses

Bos Freeport: Nama Luhut Disebut untuk Yakinkan Saya

Nama Luhut muncul setelah Maroef, Riza Chalid, dan Setya bertemu untuk ketiga kalinya.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan disebut dalam rekaman yang diberikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait kasus dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam sidang kasus Setya Novanto yang digelar, Kamis (3/12/2015), anggota MKD Akbar Faisal mempertanyakan keberadaan nama Luhut kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang hadir sebagai saksi.

"Nama Luhut ada disebut dalam rekaman, menurut saudara saksi apa maksudnya?" tanya Akbar dalam persidangan MKD usai skorsing, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Maroef menduga, hal itu dipakai sebagai penjaminan dan meyakinkannya. Nama Luhut disebut Setya Novanto.

"Pada penjelasan-penjelasan itu, menurut saya, lawan berusaha meyakinkan saya. Itu sebagai upaya penjaminan," ungkap Maroef.

Nama Luhut muncul setelah Maroef, Riza Chalid, dan Setya bertemu untuk ketiga kalinya.

Dalam kesempatan itu, Riza mengatakan. "Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut," ucap Riza dalam transkip percakapan yang direkam Maroef.

Kemudian perkataan itu, ditimpali oleh Setya Novanto, yang mengatakan.

"Iya. Jadi kalau pembicaraannya Pak Luhut di San Diago, dengan Jim Bob, empat tahun lalu. Itu, dari 30 persen itu, dia memang di sini 10 %. 10 persen dibayar pakai deviden. Jadi dipinjemin tapi dibayar tunai pakai deviden. Caranya gitu, sehingga menggangu konstalasi ini. Begitu dengar adanya istana cawe-cawe, presiden nggak suka, Pak Luhut ganti dikerjain. Kan begitu. Sekarang kita tahu kuncinya. Kuncinya kan begitu begitu lhp hahahaha. Kita kan ingin beliau berhasil. Di sana juga senang kan gitu. Strateginya gitu lho.. Hahahaa," ucap Setya.

Video Terkini