Liputan6.com, Bengkulu - MPR terus mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan. Pemuda dan mahasiswa menjadi sasaran utama untuk lebih menumbuhkan pentingnya pilar kebangsaan bagi kehidupan bernegara.
Lembaga pimpinan Zulkifli Hasan ini pun mengundang 100 mahasiswa dari 5 perguruan tinggi ternama di Bengkulu, untuk ikut dalam kegiatan tersebut.
Tak hanya teori dan diskusi yang cenderung membosankan, MPR mulai melirik metode lainnya untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut. Yakni dengan metode outbond.
Pimpinan Badan Sosialisasi MPR Bachtiar Aly mengatakan, sosialisasi 4 pilar kebangsaan dengan outbond bisa lebih bermanfaat ketimbang penjelasan secara teori.
"Dari hasil evaluasi, 95 persen lebih peserta menyatakan, sosialisasi dengan metode outbond ini, adalah sangat baik dan bermanfaat untuk kalangan mahasiswa dan generasi muda," kata Bachtiar saat memberikan sambutannya di acara pembukaan outbond 'Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan', Bengkulu, Jumat (4/12/2015).
"Oleh karena itu, sosialisasi dalam bentuk outbond ini terus kita programkan ke seluruh provinsi," sambung dia.
Baca Juga
Metode outbond, kata Bachtiar, nantinya akan memadukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengetahuan tentang nilai-nilai dan norma fundamental negara. Selain itu, juga akan diselingi berbagai permainan dan tantangan dari panitia.
"Sehingga tidak jenuh bagi peserta," papar dia.
Bachtiar berharap, kegiatan ini dapat menambah dan memperluas wawasan kebangsaan bagi para mahasiswa. Khususnya agar lebih memahami nilai-nilai 4 pilar kebangsaan bagi kehidupan bernegara.
"Dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta tali silaturahmi," pungkas Bachtiar.
Adapun kegiatan outbond sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini telah dilakukan MPR sejak 2012 lalu. Awalnya, 3 provinsi yang disasar MPR untuk sosialisasi, tetapi dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2013, MPR menyasar 11 provinsi dan pada 2014 di 8 provinsi.