Sukses

Tabrakan Metro Mini dan KRL, Ahok Siap 'Sikat Habis' Sopir Nakal

Ahok juga naik pitam lantaran para pengusaha metro mini menolak tawaran Pemerintah Provinsi DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan maut antara Metro Mini jurusan Kali Deres-Kota dan Commuter Line atau kereta rel listrik (KRL) di perlintasan Angke, Jakarta, yang menelan 18 korban jiwa pada Minggu pagi 6 Desember 2015, menjadi perhatian Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Gubernur yang akrab disapa dengan panggilan Ahok itu geram. Ia pun siap mengincar para sopir yang kerap membandel.

"Saya katakan, nanti Kadishub kalau ketemu sopir yang enggak becus, mobilnya udah enggak jadi-jadian, enggak ada toleransilah. kita akan sikat habis-habisan ini," ujar Ahok di Jakarta, Minggu (6/12/2015) malam.

Bukan hanya itu saja, mantan Bupati Belitung Timur ini juga naik pitam lantaran para pengusaha metro mini menolak tawaran Pemerintah Provinsi DKI.

"Metro mini, saya udah katakan dimiliki perorangan. Kita sudah tawarkan ke mereka yang dimiliki perorangan silahkan kita akan bayar rupiah per kilometer. Kalau kamu sekarang mau beli kredit bus baru enggak mungkin bank mau pinjemin," tukas Ahok.

Mantan politikus Partai Golkar dan Gerindra itu menekankan, jika metro mini mengikuti tawaran Pemprov DKI, maka dia menjamin para sopirnya akan memperoleh pelatihan.

"Jadi kalau Anda mau ikutin kami, dibayar rupiah per kilometer, kamu otomatis bisa kredit bank dan sopir kamu semua mesti training. Tapi kan sebagian kan enggak mau, ngotot enggak mau kan," cecar Ahok

Ahok sekaligus mengklaim, jika Transjakarta nanti beli bus sendiri untuk trayek yang dilewati metro mini, maka bus merah tanpa air conditioner (AC) itu akan sepi penumpang dan mati.

"Kalau Transjakarta beli bus sendiri (menggantikan metro mini), kamu mati sendiri ini," pungkas Ahok.