Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang melibatkan Metro Mini B-80 dan commuter line pada Minggu kemarin memunculkan masalah baru. Kecelakaan ini memperlihatkan begitu bahayanya pintu perlintasan sebidang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak berniat membangun jalan baru untuk kendaraan dalam bentuk underpass atau flyover. Dia ingin PT KAI membangun jalan kereta layang.
"Kita usul dari dulu kepada kereta api, kereta api yang naik ke atas. Kalau kamu bangun underpass dan flyover, enggak akan pernah selesai, karena orang Jakarta maunya nerobos melulu," kata pria yang biasa disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Sejauh ini, jalur kereta layang hanya ada di relasi Manggarai-Jakarta Kota. Dari relasi itu, jalur yang benar-benar layang adalah dari Stasiun Cikini sampai Stasiun Jayakarta.
Baca Juga
Ahok bersikeras, harusnya PT KAI yang membuat jalur layang. Sebab, berdasarkan data PT KAI, jumlah kecelakaan akibat menerobos jalur kereta juga terbilang tinggi.
"Soal kereta api, Jakarta ini, kamu tanya kereta api, pertemuan lintas sebidang dengan kereta api ada berapa? Ratusan lebih dia bilang, sesuai zaman Belanda. Tapi perkembangan Jakarta, orang nerobos jalan kereta api sudah berapa banyak? Ribuan. Kamu mau bikin underpass apapun enggak ada guna," jelas Ahok.
"Orang Jakarta maunya nerobos melulu. Kalau ketabrak mati, ya, takdir lah. Ada setan budeg," tandas Ahok.