Sukses

Cerita Korban Metro Mini Vs KRL: Sopir Metro Mini Terobos Palang

Tabrakan akhirnya tak terhindarkan dan Aminudin hanya bisa berpegangan sambil memejamkan mata.

Liputan6.com, Jakarta - Aminudin kini terbaring lemas di ruang perawatan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat. Lelaki 23 tahun itu menjadi salah satu korban selamat dari tabrakan maut antara Metro Mini B80 dan commuter line jurusan Jatinegara-Kota.

Kondisi Aminudin kini mulai membaik. Ia sudah siuman dan bisa diajak bicara setelah sempat tak sadarkan diri. Kepada sang kakak, Ihya (30), ia menuturkan peristiwa tragis yang dialaminya pada Minggu pagi, 6 Desember 2015.

Aminudin menyatakan melihat palang pintu perlintasan kereta telah menutup. Ia juga melihat kereta rel listrik rute Jatinegara-Bogor itu mendekat. Bukannya berhenti, sopir Metro Mini malah menerobos perlintasan.

 



Dalam kondisi genting, Aminudin yang duduk di kursi belakang sempat akan melompat. Namun, ia tak bisa karena jarak kereta terlalu dekat. Tabrakan akhirnya tak terhindarkan dan Aminudin hanya bisa berpegangan sambil memejamkan mata.

"Dia cerita memang palang pintu sudah nutup. Nah itu mobil nerobos, tetap jalan. Dia (Aminudin) sudah lihat ada kereta. Dia sempat mau lompat, tapi kereta sudah terlanjur dekat. Akhirnya dia cuma pegangan dan merem," ungkap Ihya di Rumah Sakit Sumber Waras, Senin (7/12/2015).

Kondisi Aminudin seketika tak sadarkan diri setelah terjadi benturan dan kereta menyeret bus sedang yang ditumpanginya hingga 200 meter. Ia sempat tersadar ketika dirinya sudah berada di luar bus.

"Setelah memejamkan mata, dia sadarnya pas sudah di luar bus. Dia enggak ingat waktu digotong-gotong orang. Tapi, dia agak ingat ketika di bajaj," tutur Ihya.

Ihya menyatakan ingatan Aminudin masih baik. Ia masih menghafal nama seluruh anggota keluarganya meski alami luka parah di bagian kepala. Selain kepala, lengannya juga mengalami robek akibat peristiwa nahas di Minggu pagi itu.