Liputan6.com, Jakarta - Ratusan buruh dari beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Hujan yang sempat mengguyur Ibu Kota, tidak menyurutkan semangat buruh untuk menyuarakan tuntutan.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, disela-sela ‎aksi, mereka berjoget dengan alusan musik dangdut dari salah satu mobil komando. Goyangan tersebut untuk mengusir kepenatan setelah menembus macet Jakarta dari daerahnya masing-masing.
"Yang penting kumpul, ayooo joget lagi musiknya," teriak salah satu buruh.
Tak hanya kaum pria, para buruh perempuan juga ikut larut dan berjoget.
Baca Juga
Aksi ratusan buruh itu berjalan tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas di depan Gedung DPR.
Selain itu, mereka dijaga ratusan aparat kepolisian untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.
Ratusan buruh tersebut berasal dari beberapa serikat buruh seperti Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ‎, Serikat Pekerja Nasional (SPN), dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
Mereka meminta dukungan DPR soal pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015. Mereka juga menolak formula kenaikan upah minimum provinsi (UMP) karena sama dengan inflasi.
Advertisement
Tak hanya itu, mereka mendesak ada kenaikan UMK pada 2016, "Berkisar Rp 500 ribuan dan tetapkan UMS dan bentuk pansus upah Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015," teriak orator di atas mobil komando.