Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara mendadak membatalkan rencana kunjungan ke Bandung, Jawa Barat pada hari ini. Semula, Presiden dijadwalkan akan membuka Festival Antikorupsi 2015 di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung dan meresmikan penampilan perdana pesawat N-219 di kawasan Pabrik II PT Dirgantara Indonesia, Bandung.
Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin menjelaskan, pembatalan agenda tersebut lantaran ada beberapa hal yang memerlukan perhatian Presiden Jokowi pada saat ini.
"Untuk menggantikannya, Presiden telah menugaskan seorang menteri untuk membacakan sambutan tertulis pada Festival Antikorupsi 2015. Sedangkan untuk penampilan perdana pesawat N-219, Presiden melimpahkan kepada Kepala Staf TNI AU," ucap Bey melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (10/12/2015).
Menurut Bey, Jokowi sangat mendukung pelaksanaan kegiatan antikorupsi. Bahkan terkait dengan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas), Presiden dengan tegas mengatakan bahwa semangat revisi UU KPK untuk memperkuat KPK, bukan memperlemah.
Baca Juga
Acara yang diselenggarakan oleh KPK ini akan dihadiri oleh para anggota Kabinet Kerja dan sejumlah penggiat antikorupsi yang berasal dari seluruh Indonesia. Dalam acara tersebut juga akan dibacakan deklarasi Gerakan Antikorupsi.
Presiden juga sangat mendukung perkembangan industri kedirgantaraan Indonesia menjadi maju. Terlebih, pesawat N-219 yang akan ditampilkan adalah murni 100% rancangan karya putra-putri Indonesia. Terutama, kelebihan teknis yang telah disesuaikan kondisi Indonesia dan berbiaya produksi yang kompetitif.
Presiden pun sangat berharap agar industri kedirgantaraan di Indonesia untuk mendukung kebijakan penguatan transportasi udara untuk pembangunan di daerah terpencil (remote area), mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar.
"Presiden dalam sebuah kesempatan mengatakan Industri kedirgantaraan diharapkan turut menekan biaya tinggi pengiriman bahan-bahan pokok, sehingga dapat menekan harga kebutuhan pokok dan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat," pungkas Bey Machmuddin.