Sukses

Fahri Hamzah: Donald Trump Tak Layak Jadi Presiden AS

Menurut Fahri, dipastikan Trump akan kalah dengan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hilary Clinton.

Liputan6.com, Jakarta - Calon kandidat presiden Donald Trump dari Partai Republik meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) menutup secara total dan komplet bagi muslim masuk ke AS. Pernyataan itu pun menuai kontroversi.

Salah satu yang mengecam keras adalah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Menurut dia, Donald Trump tak layak menjadi Presiden AS.

"Trump tak layak jadi Presiden AS karena bertentangan dengan The American Value terkait freedom. Freedom of religious itu kan konstitusi Amerika. Trump itu orang showbiz, mau main panggung tapi efeknya jelek," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Perbuatan Trump, kata politikus PKS itu, membuat lahirnya petisi yang menolak keberadaannya. "Telah ada petisi kurang lebih 300 ribu orang menolak kehadirannya sebagai Presiden," tegas Fahri.

Menurut dia, dengan adanya hal itu, dipastikan Trump akan kalah dengan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hilary Clinton.

"Ini akan kalah. Akhirnya Hilary Clinton tidak ada tandingannya," pungkas Fahri.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan begitu banyak muslim seluruh dunia membenci Amerika Serikat, sehingga penting bagi negeri itu untuk melarang mereka masuk.

"Sampai kita bisa memilah dan mengerti masalah ini, mengapa mereka membenci kita, bahaya ancaman itu masih nyata. Negara kita tidak bisa lagi menjadi korban penyerangan bagi mereka yang hanya mengerti soal jihad dan tidak punya rasa hormat terhadap kemanusiaan," kata Trump seperti dilansir dari The Guardian, Selasa, 8 Desember 2015.

Keterangan itu disampaikan Donald Trump beberapa jam sebelum berkampanye di atas kapal induk USS Yorktown, kapal peninggalan Perang Dunia II yang berlabuh dekat Charleston South Carolina. Lokasi tersebut dipilih secara hati-hati untuk memperingati 74 tahun penyerangan Jepang ke Pearl Harbor yang membawa AS dalam situasi perang. (*)