Sukses

Longsor Terjang Pidie Aceh dan Jalur Sumbar-Riau

Longsor di Pidie, Aceh, akibat hujan lebat yang menimbulkan banjir.

Liputan6.com, Pidie - Hujan lebat yang melanda Kabupaten Pidie, Aceh, sejak Kamis sore menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Tangse, terendam banjir. Untuk menghindari banjir lebih besar warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi maupun ke rumah saudara.

Banjir mulai menggenangi rumah warga sejak Kamis (10 Desember 2015) sekitar pukul 17.00 WIB. Selain merendam permukiman warga, banjir juga mengakibatkan sejumlah jalan umum tertutup lumpur akibat longsor.

5 Desa yang terendam banjir di antaranya, Paya Guci, Pulo Baro, Pulo Seunom, dan Blang Dhod.

"Di Blang Dhod airnya mencapai 50 cm," kata Camat Tangse, Jakfar saat dihubungi, Kamis (10 Desember 2015) malam.


Banjir diperparah dengan turunnya lumpur dan akar perpohonan dari pegunungan di sekitar lokasi. "Sekarang hujan sudah mulai berkurang. Warga sudah mengungsi ke tempat yang tinggi ataupun ke rumah saudara," ungkap Jakfar.

Jakfa menambahkan, sejumlah ruas jalan menuju Desa Pulo Baro tertimbun material longsor. Hal serupa terjadi di ruas jalan menuju Desa Blang Pandak hingga hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.

Pihak Muspika Tangse bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan badan jalan yang tertimbun longsor.

"Banjir luapan, bukan bandang. Tapi di beberapa tempat ada terlihat kayu yang dibawa turun air," pungkas Jakfa.

Jalur Sumbar-Riau Putus

Sementara itu, jalur Sumatera Barat (Sumbar)-Riau kembali putus. Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten 50 Kota, Sumbar membuat longsor di 5 titik. Longsor tersebut tersebar di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

"Saat ini, kami sudah menurunkan alat berat. Kami masih belum bisa memastikan korban jiwa dan kerugian, sebab anggota masih bergerak ke lapangan," ujar Kapolsek Pangkalan Koto Baru, Ipda Kalbert Jonaidi kepada Liputan6.com, Kamis (10 Desember 2015) malam.

Dari keterangan Kalbert, 5 titik longsor tersebut memiliki ketebalan material longsor yang berbeda, seperti material batu dan tanah. Sementara di titik lainnya, ada beberapa pohon yang tumbang.

"Yang paling parah itu di Nagari Tanjung Balit, daerah Bunbun, lebar jalan yang ditutupi selebar 10 meter lebih. Untuk ketinggian tumpukan material hanya 2 meter," lanjut Kalbert.

Hingga tadi malam, kemacetan sudah mencapai 4 kilometer dari arah Sumbar menuju Riau. Menurut saksi mata, Ade Gunawan (28), longsor sudah terjadi sejak pukul 20.00 WIB.

"Saya dari arah Riau menuju Padang, kami sudah terjebak macet sejak 3 jam tadi. Kalau kemacetan di sini sudah sampai 3 km lebih. Kami bersama-sama pengendara lainnya sudah menyingkirkan material longsor di satu titik," ujar Ade Gunawan yang dihubungi Liputan6.com.

Menurut Ade, ia beserta pengguna jalan lainnya saat ini tengah membersihkan titik longsor yang kedua. "Kami berada di daerah Rimbo Data, dan ini sudah titik yang kedua. Kami membersihkan material longsor dengan alat seadanya tampa cangkul atau alat lainnya," tukas Ade.