Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2 karyawan Nestle meninggal dunia akibat jatuhnya lift gedung di Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin kasus tersebut diusut hingga tuntas.
Dia pun akan memanggil Dinas Tenaga Kerja DKI untuk menjelaskan tentang kecelakaan itu.
"Perlu dikaji. Kita juga mesti lihat tim kita ngawasinnya benar atau enggak. Itu kan di bawah pengawasan Dinas Tenaga Kerja, semua yang namanya mesin-mesin eskalator, lift dan macam-macam itu mesti dicek," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Ahok menerima laporan jika tali lift yang jatuh itu baru saja diganti seminggu sebelum kejadian. Terkait hal itu, Ahok meminta polisi memeriksa sang teknisi.
"Alasannya baru dicek, berarti kan agennya yang memperbaiki karena talinya semua bukan putus, lepas katanya. Berarti ada teknisi mungkin ya yang masangnya enggak benar, kita enggak tahu," urai Ahok.
Baca Juga
Jika terbukti kecelakaan tersebut akibat kelalaian teknisi, maka ‎pihak tersebut bisa dipidanakan.‎ "Makanya kita lihat (penyebabnya dulu), kalau sampai teknisi lalai bisa dipidana loh," tandas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta jajarannya dari Dinas Tenaga Kerja DKI melakukan inspeksi terhadap kelayakan fasilitas gedung-gedung perkantoran. Ini untuk mencegah kejadian serupa terjadi.
"Kita sudah minta semua diinspeksi enggak ada toleransi. Kalau ada peringatan dicoret," kata Ahok.
Selain itu, dia meminta Dinas Tenaga Kerja DKI melakukan seleksi dengan ketat terhadap perusahaan penyedia jasa perawatan gedung ‎dan perkantoran.
"Ini ada hubungan dengan sertifikasi juga, jadi orang yang kerjain ini kalau enggak punya sertifikat kita repot juga. Kan eskalator harus ada sertifikat aman, kalau perusahaan ngeluarin semuanya dibilang aman kita repot juga. Ini yang lagi mau saya rapatin," tukas Ahok.