Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun acara ini sempat terganggu karena adanya unjuk rasa warga pemilik tanah.
Pria yang karib disapa Ahok itu sudah lebih dulu tiba di RSUD Pasar Minggu sekitar pukul 09.30 WIB. Sekitar 15 menit kemudian, puluhan warga baru datang untuk berunjuk rasa di pintu masuk rumah sakit.
"Lahan untuk membangun rumah sakit adalah 182.050 meter persegi dan dari jumlah lahan kami, yakni 680.000 meter persegi, dan itu belum dibayar sama sekali," kata kuasa hukum ahli waris Maruarar Siahaan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2015).
Baca Juga
Menurut dia, segala upaya hukum sudah ditempuh. Hasil dari Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung menyatakan lahan itu merupakan milik Enging bin Leos.
"Ada 141 kepala keluarga yang berada di lokasi itu dan sampai saat ini belum juga mendapat ganti rugi apa pun," kata dia.
Dalam aksinya, warga membawa beberapa spanduk bernada protes karena tanah mereka yang digunakan untuk membangun rumah sakit belum diganti rugi.
Spanduk itu bertuliskan, 'Tanah ini milik ahli waris Enging bin Leos', 'Kami belum menerima ganti rugi dalam bentuk apapun atas berdirinya RSUD Pasar Minggu', dan 'Pak Gubernur DKI Jakarta kembalikan tanah milik kami'.
Seiring dengan berjalannya unjuk rasa, proses peresmian RSUD Pasar Minggu terus dilakukan. Selain Ahok, hadir pula Menteri Kesehatan Nila Moeloek, istri Gubernur DKI Jakarta Veronica Tan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kusmedi.
RSUD Pasar Minggu memiliki keunggulan pada pelayanan poli anak, tumbuh kembang, geriatric, dan radioterapi. Rumah sakit ini memiliki 423 SDM, terdiri atas 19 dokter spesialis, 31 dokter umum, 3 dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya. Dengan total bangunan 12 lantai, rumah sakit memiliki 468 tempat tidur.**