Liputan6.com, Jakarta: Kasus positif H1N1 bertambah 35, 14 laki-laki dan 21 perempuan. Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif di Indonesia, hingga 29 Juli 2009 berjumlah 479 orang. Terdiri dari 266 laki-laki dan 213 perempuan. Demikian rilis Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Departemen Kesehatan yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (30/7).
Dirjen P2PL menjelaskan, para pasien baru positif flu babi itu berasal dari 11 provinsi. Yakni, Bali (dua orang ), Banten (empat orang ), Jakarta (delapan orang), Jawa Barat (lima orang), Jawa Tengah (empat orang), Jawa Timur (satu orang), Yogyakarta (empat orang), Kalimantan Timur (satu orang), Kepulauan Riau (dua orang), Sulawesi Selatan (satu orang), dan Sulawesi Utara (satu orang).
Tambahan kasus tersebut, menurut Tjandra Yoga, sebanyak 32 orang merupakan warga negara Indonesia dan tiga lainnya warga negara asing. Sepuluh orang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Yaitu, empat orang ke Singapura, dua orang ke Malaysia, dua orang ke Australia, dan masing-masing seorang ke Kanada dan Thailand. Namun, 10 orang lainnya tidak jelas riwayat perjalanannya, sedangkan 15 orang tidak memiliki riwayat ke luar negeri.
Advertisement
Kasus positif influenza A subtipe H1N1 hingga hari ini masih tetap di 15 provinsi. Yakni, Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Jambi.
H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Karena itu, penyebarannya sangat cepat. Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Juni 2009, di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena H1N1.
Lebih jauh Tjandra Yoga mengatakan, masyarakat dapat mencegah penularannya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di antaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik. Bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas. Gunakan masker dan tidak ke kantor, sekolah, tempat-tempat keramaian, serta beristirahat di rumah selama lima hari. Apabila dalam dua hari flu tidak juga membaik, segera ke dokter.
Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah. Yaitu, penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan health alert card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi; serta mengikuti International Health Regulations (IHR).
Di samping itu juga dilakukan community surveilans, yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat. Sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans, yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sementara kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimile: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.