Liputan6.com, Pontianak - Kabid Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Arianto menyatakan 10 penumpang speedboat Indo Kapuas Expres yang dikemudikan Jainudin (34) masih hilang. 4 Penumpang meninggal dunia setelah speedboat ini terbalik karena melanggar kayu balok di Sungai Kubu.
"Dari data yang kami terima terakhir, ternyata jumlah penumpang di speedboat tersebut yang tercatat sebanyak 39 penumpang, termasuk pengemudi. Namun fakta di lapangan, jumlah penumpang mencapai 53 orang karena ada beberapa penumpang yang tidak tercatat," kata Arianto di Pontianak, Minggu (13/12/2015) malam.
Baca Juga
Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan Kapolsek Batu Ampar kepada keluarga korban di Padang Tikar, penumpang yang selamat berjumlah 39 orang, dan korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal berjumlah 4 orang, sementara korban yang belum ditemukan sampai saat ini berdasarkan laporan dari keluarga adalah 10 orang.
Advertisement
"Saat ini penanganan penyidikan kecelakaan air sudah kami koordinasikan dan diambil alih oleh Direktorat Polair Polda Kalbar dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi speedboat, pembantu pengemudi dan penjual tiket," ungkap dia seperti dikutip dari Antaranews.
Upaya pencarian malam ini dihentikan sementara karena kondisi cuaca hujan dan gelap serta pertimbangan keamanan personel.
Baca Juga
"Kami saat ini juga sudah membuat posko bersama di Pelabuhan Rasau, yang terdiri dari personel Ditpolair, personel Polres Mempawah, personel Kodim Kota, Polsek Rasau jaya, BPBD KKR dan Basarnas," kata Arianto.
Kapal Terbalik
Dia menjabarkan kronologi kejadian hingga speedboat Indo Kapuas Expres terbalik, yakni sekitar pukul 08.00 WIB speedboat ini menabrak kayu balok sehingga terbalik di sekitar Olak-Olak Pinang, Kecamatan Kubu.
"Speedboat tersebut jurusan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, rencananya speedboat tersebut dari Batu Ampar itu mau menuju Kecamatan Rasau Jaya dengan jumlah penumpang yang tercatat sebanyak 39 orang, namun ternyata yang tidak tercatat ada sekitar 10 orang lagi," ujar Arianto.
4 Penumpang yang meninggal adalah Siti Kamilia (40), Nurimah (50), Sahara (40), dan Azwan (7 bulan). Semua korban meninggal dari Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar.
Jainudin saat ini berstatus terperiksa. Jika pegemudi itu dianggap lalai sehingga menyebabkan 4 penumpang meninggal dunia, maka statusnya bisa ditingkatkan menjadi tersangka.