Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Partai Golkar Suhardiman meninggal dunia pada Minggu malam pukul 22.00 WIB. Jenazah pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan.
Politisi Partai Golkar Zainal Bintang mengaku mendapat kabar meninggalnya Suhardiman dari para koleganya sesama kader Golkar.
Baca Juga
"Ia meninggal diusia 91 tahun, tentu kami sangat berbelasungkawa atas kepergian Beliau," ujar Zainal saat dihubungi, Minggu (13/12/2015)
Advertisement
Dia mengatakan, jenazah Suhardiman rencananya akan dimakamkan Senin siang di pemakaman keluarga di wilayah Cisarua Bogor, Jawa Barat.
"Jenazah rencananya akan diberangkat dari rumah duka pukul 12.30 WIB ke pemakaman keluarga di Cisarua Bogor," ucap Zainal.
Meninggalnya Suhardiman juga mendatangkan duka bagi politisi Golkar lainnya, seperti Bambang Soesatyo. Bendahara umum Partai Golkar ini turut merasa kehilangan tokoh senior itu. "Kita merasa kehilangan di tengah gemuruh Golkar saat ini," kata dia.
Baca Juga
Bambang mengatakan, kabar kepergian wafatnya Suhardiman ia peroleh dari anak kandung Suhardiman, Bobby. "Beberapa hari belakangan memang terlihat susah makan. Tapi beliau meninggal karena faktor usia, bukan karena penyakit," ucap dia.
Suhardiman yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Desember 1924 ini adalah tokoh politik yang telah melewati 5 masa kepemimpinan Indonesia, yaitu zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, Presiden Sukarno, Presiden Soeharto, dan masa reformasi.
Suhardiman juga kerap disebut sebagai dukun politik karena intuisinya sangat kuat dalam memprediksi peristiwa politik, terutama dalam konteks suksesi kepemimpinan.
Semasa hidup, Suhardiman juga turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama dengan SOKSI, yang awalnya dia dirikan untuk membendung penyebaran paham komunisme oleh PKI. Dalam perjalanannya, SOKSI menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar dan menjadi tempat pengkaderan para pemimpin bangsa.