Sukses

Sambut Luhut, Politikus Gerindra Pimpin Sidang Etik MKD

Kehadiran Luhut dianggap bisa melengkapi informasi yang diperlukan MKD.

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kembali melanjutkan sidang etik dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden dengan terlapor Ketua DPR Setya Novanto.

Sidang sedianya menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan dan pengusaha minyak M Riza Chalid.

Adapun yang akan memimpin sidang pada hari ini adalah Wakil Ketua MKD dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Achmad. Ia belum pernah memimpin jalannya sidang dugaan pelanggaran etik tersebut sebelumnya.


"Saya pimpin sidang, karena saya belum dapat giliran (memimpin sidang). Saya dapat giliran (memimpin) sidang," kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Menko Luhut telah datang ke MKD untuk memberikan keterangan seputar penyebutan namanya dalam rekaman antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin.

Namun, Riza Chalid tidak hadir dalam panggilan sidang keduanya tersebut. Tidak ada konfirmasi maupun keterangan dari pengusaha minyak tersebut dalam sidang 'Papa Minta Saham' itu.

Penolakan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin untuk menyerahkan rekaman orisinal terkait perbincangannya dengan Setya Novanto dan Riza Chalid menjadi dasar pemanggilan Luhut oleh MKD.

Kehadiran Luhut, sambung Dasco, dianggap bisa melengkapi informasi yang diperlukan MKD.

"Kita itu ingin mendapat bukti original. Karena enggak dapat, ini upaya kami (pemanggilan Luhut). Kalau ada kurang lengkap, hal-hal yang perlu kami ketahui dari bukti rekaman asli," tandas Dasco.