Sukses

Berobat ke Singapura, RJ Lino Absen di RDP Pansus Pelindo II

Banu menyerahkan surat penjelasan lengkap berikut dokumen-dokumen pendukung terkait perpanjangan kerjasama di PT JICT.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) RJ Lino tidak memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Pansus Pelindo II, Senin hari ini. 

Sekretaris Perusahaan Pelindo II Banu Astrini menyatakan, RJ Lino tidak hadir karena harus menjalani pengobatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, menindaklanjuti pemeriksaan dan rekomendasi dokter dari RS Port Medical Center, 1 Desember lalu.

"Kami sudah menerima undangan dari Pansus Pelindo II pada Jumat 11 Desember 2015. Kami menyampaikan permohonan maaf bahwa direktur utama tidak bisa hadir hari ini karena harus menjalani penanganan kesehatan yang sempat tertunda selama kurang lebih 2 pekan," ujar Banu Astrini melalui pesan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (14/12/2015).

Sebagai gantinya, Banu Astrini mewakili RJ Lino datang ke DPR. Dia menyerahkan surat penjelasan lengkap berikut dokumen-dokumen pendukung terkait perpanjangan kerjasama di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang sebelumnya belum dijelaskan kepada Pansus.

"Ada sejumlah dokumen yang diminta Pansus, dan kami juga telah menyampaikan dokumen penjelasan resmi dari IPC kepada Pansus sebagai tindak lanjut atas hasil Rapat Dengar Pendapat pada 3 Desember lalu," ujar Banu.

Banu menambahkan, Dokumen yang diserahkan antara lain Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Keuangan sejak tahun 1999, Anggaran Dasar perusahaan, Invoice Upfront Fee perpanjangan kerjasama di JICT, Daftar nama/pihak yang membeli Global Bond pada tahun 2015, Data pengeluaran Capital Expenditure (CAPEX) 10 terakhir, dokumen-dokumen kronologi pembentukan anak-anak perusahaan.

"Kita berharap dokumen-dokumen tersebut dapat menjadi jawaban lengkap dan klarifikasi terhadap sejumlah pertanyaan anggota Pansus Pelindo II yang selama ini masih dirasakan kurang," pungkas Banu.