Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya impian sendiri terhadap sistem pendidikan di Ibu Kota. Dia ingin memberikan fasilitas maksimal bagi para peserta dirik.
Misalnya, Pemprov akan memberikan subsidi agar sekolah dapat memberikan uang jajan, makan, dan bus antar jemput bagi para murid. Ia menilai sistem tersebut lebih adil untuk masyarakat dibandingkan dengan subsidi melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Sekarang mau lebih adil lagi sistemnya. Sekolah menyediakan saja uang jajan, makan, bus gratis. Sekolah beliin baju segala macam," kata pria yang akrab disapa Ahok di gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).
Ia mengatakan dengan membebaskan biaya para murid, pihaknya dapat menilai mana sekolah yang baik dan yang buruk. Pasalnya, Biaya Pendidikan Operasional (BOP) disokong anggaran pemerintah.
Baca Juga
Jika nantinya terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab atau sistem mengajarnya buruk, maka orang tua murid tak perlu merogoh kocek lagi untuk memindahkan anaknya.
"Dulu kan BOP (Biaya Operasional Pendidikan) ada di sekolah. Makanya saya enggak mau pindahkan ke murid. Begitu murid ketemu sekolahnya enggak baik dia pasti pindah sekolah (karena tak terbeban biaya bangunan)," ujar Ahok.
Manakala sekolah tersebut, khususnya swasta gulung tikar, Pemprov tidak akan memberikan izin sekolah untuk dialihfungsikan ke bidang usaha lainnya. Sekolah itu akan dibeli dengan harga normal sesuai prosedur untuk dijadikan sekolah negeri.
"Kalau sekolah itu bangkrut, enggak boleh diubah jadi komersil. Nah, sekolah swasta yang bangkrut kami akan beli dengan harga yang wajar yang sesuai aturan. Kami akan beli kami jadikan sekolah negeri," ujar Ahok.**