Liputan6.com, Jakarta - Guru dinilai sebagai mercusuar perubahan. Puncak HUT ke-70 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diperingati di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, pada Minggu 13 Desember 2015 lalu merupakan momentum penghormatan semua komponen bangsa terhadap jasa-jasa guru.
Seperti dipaparkan anggota Komisi X DPR Sutan Adil Hendra. Dia berharap, PGRI tetap solid.
Baca Juga
"Saya berharap, PGRI sebagai wadah yang menaungi organisasi guru bisa senantiasa solid untuk mengayomi serta menyuarakan aspirasi guru se-Indonesia," kata Sutan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
"Kesadaran akan arti penting posisi mereka dalam menerangi masa depan bangsa menjadi mutlak untuk direnungkan semua komponen bangsa," tambah dia.
Politikus Partai Gerindra itu menilai, saat ini banyak anak bangsa yang memandang rendah profesi guru.
"Bayangkan dengan kesejahteraan yang relatif biasa, dengan fasilitas yang seadanya maupun dengan perhatian atau apresiasi yang tak istimewa, guru mengikhlaskan dirinya mengabdi memberi ilmu bagi generasi penerus bangsa," tulis Sutan.
Bahkan, lanjut politisi asal dapil Jambi itu, semakin waktu berlalu, hingga sang murid mungkin sudah menjadi jenderal, menteri, gubernur, profesor, sang guru tetap istikomah mengajar sebagai jalur pengabdiannya.
Advertisement