Liputan6.com, Surabaya - Seiring meletusnya Gunung Bromo yang terjadi sekitar pukul 17.54 Wib, 26 November 2015 kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah menyiapkan 25 ribu paket sembako untuk warga yang berada di sekitar Gunung Bromo.
"Kami juga menyediakan 400 paket lauk pauk dan makanan penambah gizi sebanyak 400 paket bagi warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Sudarmawan di Surabaya, Rabu (16/12/2015).
Baca Juga
Selain makanan, pihaknya juga menyiapkan 25.000 masker untuk warga di sekitar gunung setinggi 3.829 meter di atas permukaan air laut tersebut.
Advertisement
"Masker yang ada sekarang sudah siap dan sebanyak 25.000 segera dibagikan. Bahkan bisa bertambah kalau kondisinya semakin mengkhawatirkan," imbuh Sudarmawan.
Baca Juga
BPBD Jawa Timur juga telah berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah yang wilayahnya di sekitar Gunung Bromo. Yakni Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Lumajang.
"Rapat koordinasi sudah dilakukan dan terus digelar sesuai perkembangan. Yang pasti semua sudah siap mengantisipasi," tegas Sudarmawan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengaku terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Bromo. Ia meminta semua aparat siaga mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
"Sesuai data PVMBG,BNPB, BPBD dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, aktivitas Gunung Bromo tinggi. Pemprov terus memantaunya," tutur Gus ipul.
Gus Ipul menegaskan bahwa Pemprov Jatim sudah menyiapkan jalur evakuasi dan sudah siap mengantisipasi jika nantinya erupsi Gunung Bromo mencapai puncaknya.
"Kita semua berharap tidak sampai terjadi hal-hal terburuk. Namun yang pasti semua sudah siap, termasuk jalur evakuasi, pengungsian dan semuanya," pungkas Gus Ipul.
Berdasarkan data BNPB, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan wisatawan dilarang memasuki kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Selain itu, warga diharapkan tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo. Mereka juga tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus bahkan bisa jadi lebih besar.