Liputan6.com, Jakarta - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Â yang baru telah ditunjuk Komisi III DPR. Kelima nama tersebut pun siap diumumkan dalam rapat paripurna.
Namun dari 5 nama yang telah terpilih, tidak ada nama Johan Budi dan Busyro Muqoddas, yang berpredikat sebagai petahana. Banyak anggota Komisi III yang menyayangkan hal itu.
Baca Juga
Profil Heri Gunawan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang Diperiksa KPK, Pebisnis Ulung yang Punya Rekam Jejak Perjuangkan Isu Ekonomi Rakyat
Pangeran Senayan Verrell Bramasta Buktikan Kinerja Gemilang di 3 Bulan Pertama sebagai Anggota DPR RI
VIDEO: DPR Soroti Lambannya Penanganan Kasus Penganiayaan Karyawan oleh Anak Pemilik Toko Roti
"Prediksi kita Johan Budi bisa masuk, yang memahami anatomi KPK selama ini. Sayang dia kalah tipis," ujar Wakil Ketua Komisi III Trimedya Pandjaitan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 17 Desember 2015 malam.
Advertisement
Baca Juga
Hal senada diungkapkan Politikus Demokrat Ruhut Sitompul. Dia menyatakan lebih baik ada orang lama, agar bisa langsung berkesinambungan
"Lebih bagus ada satu kesinambungan. Ada orang lama. Dari 5 orang, satu pun enggak dapat. Tapi enggak apa-apa," ungkap Ruhut.
Sementara, politikus PPP Arsul Sani menilai reputasi Johan Budi cukup baik selama berada di Jalan Kuningan C1 tersebut. Namun begitu, masyarakat tak boleh apatis terhadap 5 pimpinan KPK yang baru.
"Sebenarnya Johan Budi itu tidak jelek. Tapi jangan juga masyarakat mengatakan 'kok yang terpilih kayak gitu', enggak boleh seperti itu. Dulu Abraham Samad, Adnan Pandu, rangking di bawah. Toh mereka bekerja dengan baik," pungkas Arsul.
Dalam pemilihan yang dilakukan Komisi III, Johan Budi memperoleh 25 suara, sedangkan Busyro hanya memperoleh 2 suara.