Sukses

Menhan Ryamizard: Bela Negara untuk Cegah Radikalisme

Radikalisme akan dilawan dengan nasionalisme yang dibangun lewat program Bela Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan, upaya negara untuk menangkal radikalisme dan membangun semangat nasionalisme pada generasi muda akan diarahkan sedari di bangku perguruan tinggi.

"Radikalisme akan dilawan dengan nasionalisme karena itu, Kementerian Pertahanan sedang merancang program Bela Negara untuk mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi," ujar Ryamizard saat mengahdiri peringatan Hari Bela Negara di Monas, Jakarta Sabtu (19/12).

Menurut Ryamizard, tantangan bangsa ke depan adalah melindungi generasi muda dari aliran keagamaan sempalan yang memiliki sejarah kekerasan. Aliran itu, menurut dia, biasanya mendorong radikalisme, mudah mengkafirkan dan tidak bisa menerima perbedaan pandangan dan keyakinan.

Karena itu, dalam rangka memperingati Hari Bela Negara, Ryamizard juga berharap agar anak bangsa tidak terbujuk rayu bergabung dengan ISIS untuk berperang di negara orang.


"Khawatirnya setelah pulang, justru membawa bibit kekerasan dan menularkannya kepada yang lain. Jadi Negara harus memastikan 'Merah Putih' harus ada di sanubari para Generasi Muda sejak dini," tegas Ryamizard.

Dirinya juga menegaskan, Polri dan Kemenkumham agar bertindak tegas terhadap ratusan WNI yang nyata-nyata terpantau pulang dari perang Suriah karena bergabung ISIS.

"Aparat tidak cukup hanya memantau aktvitas mereka, tapi harus ada langkah tegas. Itu sebagai peringatan pada siapapun warga Indonesia, bahwa tindakan (seperti bergabung ke ISIS) itu tidak dibenarkan. Bisa jadi ancaman makar terhadap NKRI bila dibiarkan," ujar Ryamizard.

Pada Peringatan Hari Bela Negara, sejumlah musisi dan artis tamppil dan meluncurkan mini album berjudul "Indonesia Kita" dengan lagu-lagu berisikan semangat nasionalisme.

Acara itu dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Kapolri Badrodin Haiti, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, serta Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso.

Â