Liputan6.com, Jakarta: Para pedagang kue dan minuman khas di bulan Ramadan berharap situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif. Soalnya, sejauh ini, warga banyak yang ketakutan keluar rumah untuk membeli makanan keperluan selama bulan Puasa. Demikian penuturan sejumlah penjual makanan khas berbuka puasa di sepanjang Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut seorang penjual makanan, Inem, beraneka rupa dan rasa jajanan pasar mudah ditemui di kawasan tersebut. Sebut saja, kue lemang, serabi, lupis, bugis, dan lemper. Rata-rata dijual seharga Rp 1.000 per potongnya. Sedangkan minuman khas berbuka, seperti kolak, cendol, dan pacar Cina juga ada di sana. Biasanya, kue dan minuman itu dikemas dalam bungkus yang mudah dibawa pulang. Soalnya, para konsumen rata-rata membeli dalam jumlah besar untuk berbuka puasa bersama keluarganya.
Inem menambahkan, tahun silam, omzet yang diraih dapat mencapai Rp 400 ribu per hari. Tentu saja, hal itu tergantung situasi keamanan di Ibu Kota. Jika semakin baik, diharapkan omzet pendapatan para pedagang juga dapat meningkat.(ORS/Sentot Noerachman dan Sujatmoko)
Menurut seorang penjual makanan, Inem, beraneka rupa dan rasa jajanan pasar mudah ditemui di kawasan tersebut. Sebut saja, kue lemang, serabi, lupis, bugis, dan lemper. Rata-rata dijual seharga Rp 1.000 per potongnya. Sedangkan minuman khas berbuka, seperti kolak, cendol, dan pacar Cina juga ada di sana. Biasanya, kue dan minuman itu dikemas dalam bungkus yang mudah dibawa pulang. Soalnya, para konsumen rata-rata membeli dalam jumlah besar untuk berbuka puasa bersama keluarganya.
Inem menambahkan, tahun silam, omzet yang diraih dapat mencapai Rp 400 ribu per hari. Tentu saja, hal itu tergantung situasi keamanan di Ibu Kota. Jika semakin baik, diharapkan omzet pendapatan para pedagang juga dapat meningkat.(ORS/Sentot Noerachman dan Sujatmoko)