Liputan6.com, Jakarta Kerusakan hutan dan banyaknya pohon yang tumbang menyebabkan permasalahan lingkungan. Pepohonan yang notabene berfungsi menyerap gas karbondioksida dan penyeimbang ekosistem malah berkurang dan akhirnya menyebabkan pemanasan global.
Salah satu dampak pemanasan global yang paling nyata dirasakan terjadi pada jalur Pantai Utara (Pantura). Tanahnya gersang, udara panas, dan tingkat polusinya tinggi. Hal ini karena Pantura menjadi akses utama kendaraan bagi masyarakat di Pulau Jawa.
Baca Juga
Namun, sebuah program penghijauan dan erosi lahan hijau yang dicanangkan Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi sejak tahun 2010-2015 memberikan harapan bagi terciptanya lingkungan dan kehidupan di masa depan yang lebih baik.
Advertisement
Selama 5 tahun berjalan, Djarum Foundation berhasil menanam 41.758 ribu pohon trembesi di sepanjang jalan Pantura Merak hingga Banyuwangi. Dengan jumlah pohon trembesi tersebut diprediksi 1 juta ton gas karbodioksida akan terserap setiap tahunnya.
Kamis, (17/12) kemarin menjadi hari bersejarah, karena Banyuwangi menjadi titik kota terakhir dari kegiatan Djarum Trees For Life "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi.
Chairman Djarum Foundation, Suwarno M, didampingi Cakra Khan dan Fitri Carlina secara simbolis menyerahkan pohon trembesi dan peralatan menanam kepada PJ Bupati Banyuwangi, Drs, Zarkasi dan kepala kecamatan di Banyuwangi.
Berikut video kemeriahan puncak program Djarum Trees For Life "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi".
Setelah sukses dengan penghijauan di jalur Pantura, Djarum Foundation terus konsisten melestarikan lingkungan dan penghijauan. "Hal ini seusai dengan filosofi kami, yakni 'Lahir dari Dalam dan Berkembang Bersama Lingkungan'," kata Suwarno.
Selanjutnya penghijauan akan di lakukan di Cipali, Ring Road Madura, dan konservasi lereng Gunung Muria yang ada di Jawa Tengah. http://www.djarumtreesforlife.org/.
(Adv)**