Sukses

'Kapten' Begal Pernah Sandera Kapolsek dan Potong Kelamin Sekdes

Suleiman atau yang akrab disapa Leman ini memang sudah tersohor kesadisannya di kalangan kelompok begal dan kepolisian yang pernah menangani

Liputan6.com, Jakarta - Suleiman 'Kapten', begal asal Lampung Timur yang ditembak mati aparat Sub Direktorat Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya, miliki sederet catatan kejahatan. Pelaku tidak segan melukai bahkan membunuh korbannya dalam setiap aksi.

29 Juli 2015, Suleiman bersama ratusan massa kampungnya menyandera rombongan Kapolsek Tanjung Bintang dan Kepala Desa Malangsari, Lampung Selatan yang hendak mengikuti tahlilan salah satu pelaku begal, Yusuf, yang menjadi korban amuk massa.

Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso menjelaskan, Suleiman dan warga kampungnya tak terima Yusuf dihakimi hingga tewas. Mereka meminta polisi menangkap pengeroyok Yusuf.

"Saat itu Kompol TH Prasetiyo selaku Kapolsek mencoba memediasi, namun berujung penyanderaan. Dia lalu dipukuli hingga babak belur dan Sekretaris Desa Aidil Darmawan dipotong alat vitalnya oleh Suleiman hingga tewas," ujar Eko di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/12/2015).

"Kadesnya juga dipukuli," Eko melanjutkan.

Ia menjelaskan, Suleiman atau yang akrab disapa Leman ini memang sudah tersohor kesadisannya di kalangan kelompok begal dan kepolisian yang pernah menangani kasusnya.

Penjara bukan hal baru bagi Suleiman. Sebab, dia pernah mendekam di sel tahanan Polda Lampung atas kasus pencurian dengan kekerasan, serta pengeroyokan.

"Dia (Leman) ini memang 'diakui' oleh kawan-kawannya yang pernah kami tangkap, bahkan oleh Polres-polres yang pernah menangani kasusnya. Dia residivis Polda Lampung," ujar Eko.

Saat ini Tim Unit 5 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya tengah memburu satu lagi rekan Leman berinisial HW, "Kami masih memburu satu lagi, inisialnya HW," ungkap Eko.

Leman diburu aparat reserse Polda Metro Jaya atas kasus percobaan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan seorang warga Bekasi Veronica Sriyani (42) tewas dengan luka tembak di bagian leher kiri pada April 2014 silam.

Leman tewas terkena timah panas pistol aparat karena berusaha melarikan diri dengan merebut senjata petugas, Senin (21/12/2015) dini hari.