Sukses

Tiap Bus Sekolah Pengganti Metro Mini Dikawal 2 Polisi

Di setiap bus sekolah yang beroperasi itu dijaga 1 petugas Dishub, 1 personel Brimob, dan 1 anggota Sabhara.

Liputan6.com, Jakarta - Dishub DKI Jakarta mengoperasikan sejumlah bus sekolah‎ untuk menggantikan rute Metro Mini yang melakukan mogok massal. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasa menggunakan Metro Mini, namun terhambat karena bus ukuran sedang tersebut tak beroperasi.

Bus-bus sekolah berwarna kuning itu dioperasikan untuk mengangkut penumpang secara gratis. Armada ini ditempatkan di sejumlah terminal dalam kota, seperti di Terminal Pasar Minggu dan Terminal Blok M, Jakarta Selatan.

"Ada sekitar 8 titik yang kita siagakan bus sekolah gratis ini. 90 Armada kita siapkan, tapi 10 bus standby di Pasar Minggu takut terjadi lonjakan di terminal lainnya," ujar Wakadishub DKI Jakarta Yani Wahyu P di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015).

Selain itu, pihaknya telah bekerja sama dengan petugas kepolisian untuk mengamankan setiap bus sekolah yang beroperasi. Hal itu untuk menghindari aksi sweeping yang dilakukan massa sopir Metro Mini.

"Jadi di setiap bus sekolah yang beroperasi itu dijaga 1 orang anggota Dishub, 1 anggota Brimob, dan 1 anggota Sabhara," tutur dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah petugas kepolisian dan Dishub DKI Jakarta terlihat berjaga-jaga di sekitar terminal. Mereka juga telah standby di bus-bus sekolah yang beroperasi menggantikan Metro Mini.

"Jadi total anggota kepolisian yang disiagakan untuk mengamankan bus sekolah yang beroperasi mengangkut penumpang itu ada sekitar 250 polisi," ucap Yani.

Sejumlah awak Metro Mini menggelar aksi mogok massal sejak Jumat 18 Desember 2015‎. Mereka memprotes banyaknya armada Metro Mini yang dirazia dan dikandangkan Dishub DKI Jakarta lantaran dianggap tak layak beroperasi.