Liputan6.com, Jakarta - 1 September, bagi sebagian besar orang sama seperti hari-hari lainnya. Namun, tidak untuk para pelajar di Jepang. Tanggal tersebut mengandung kengerian.
Kantor kabinet Jepang menyebut 1 September adalah hari 'bersejarah' di mana jumlah anak di usia di bawah 18 tahun melakukan bunuh diri. Rata-rata, ada 131 anak bunuh diri pada 1 September.
Kisah ini menjadi berita yang paling banyak disorot pembaca selama September 2015.
Advertisement
Adapula musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah yang membuat penasaran pembaca Liputan6.com. Mulai dari rekaman detik-detik musibah jatuhnya crane tersebut hingga jumlah korbannya.
Keseruan cerita Ahok tentang pengalamannya disantet dukun juga menggelitik pembaca. Ahok mengaku tidak pernah mempan disantet. Malah, dukun yang melancarkan santet itu meninggal setelah menyerangnya. Bagaimana cerita selengkapnya?
Berikut ini, kumpulan berita terpopuler yang dihimpun dalam Kaleidoskop News 2015:
1. 1 September, Hari yang Paling Ditakuti oleh Siswa Jepang
Banyak siswa di sekolah-sekolah Jepang melakukan bunuh diri tiap tanggal 1 September dibanding hari lainnya. Menurut kantor kabinet Jepang, 1 September adalah hari 'bersejarah' di mana jumlah anak di usia di bawah 18 tahun melakukan bunuh diri.
Menurut catatan, dari tahun 1972 hingga 2013, ada 18.048 kasus bunuh diri pada anak-anak usia sekolah di Jepang. Atau kalau di rata-ratakan, 31 Agustus ada 92 kasus bunuh diri, 1 September ada 131 anak bunuh diri, dan 2 September ada 94 kasus.
Angka tertinggi juga didapati di bulan April, ketika semester pertama tahun ajaran sekolah Jepang dimulai.
Selengkapnya...
2. Kabar dari Mekah
Indonesia, terutama keluarga dari calon haji, terus menunggu kabar dari Mekah. Jumlah korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah pada Sabtu 12 September 2015 itu terus bertambah. Sebelumnya, 87 tewas. Sore itu, Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi menyebut korban meninggal mencapai 107 orang. Sedangkan 230 lainnya luka.
Crane merah besar jatuh di Masjidil Haram setelah Mekah dihajar hujan deras dan angin kencang yang tidak biasa.
Saat itu, Mekah sedang mempersiapkan untuk tahunan Muslim ibadah haji. Ratusan ribu orang diperkirakan akan tiba di kota Saudi dari seluruh dunia akhir September.
Selengkapnya...
3. Video Detik-Detik Crane Jatuh di Mekah
Tak ada yang menduga bahwa ibadah haji kali ini diwarnai duka akibat musibah crane jatuh di Masjidil Haram, Mekah. Kota Suci Mekah menghadapi salah satu fenomena alam berupa hujan deras dan angin kencang seperti badai pada Jumat 11 September 2015. Hujan disertai gemuruh dan angin kencang dan petir, melanda seluruh bagian Kota Suci dan sekitarnya.
Tak berapa lama kemudian, kabar mengejutkan datang dari mataf (kawasan terbuka) di Masjidil Haram. Alat berat berupa crane di sana jatuh, menimpa para tamu Allah yang sedang beribadah di bawahnya.
Video detik-detik saat crane jatuh ke arah para jemaah haji pun beredar luas di dunia maya. Dalam tayangan yang salah satunya dimuat Al Arabiya, Sabtu 12 September 2015.
Cerita Ahok Kebal Santet
4. Ahok Kebal Santet?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah terbiasa dengan segala ancaman yang ditujukan kepadanya. Termasuk ancaman dalam bentuk mistis seperti santet.
Ahok menegaskan tidak takut dengan ancaman berbau klenik semacam itu. Sejak kecil, dia sudah sering bergaul dengan para dukun yang biasa menggunakan ilmunya untuk hal yang tidak benar.
Baginya, permainan klenik semacam itu sudah tidak mempan untuknya. Mantan Bupati Belitung Timur itu yakin bila melakukan hal yang benar, segala macam santet tidak akan berpengaruh. Bagaimana ceritanya?
Selengkapnya...
5. Jemaah Haji Indonesia Korban Crane Jatuh di Mekah
Sebuah crane besar jatuh di Masjidil Haram saat angin kencang dan hujan lebat melanda Mekah, Arab Saudi, Jumat 11 September 2015. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, secara resmi diutus Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi sejumlah korban yang berada di rumah sakit.
"Intinya, Pemerintah sangat berduka atas musibah ini, dan tentu mengharapkan para korban luka khususnya dan para keluarganya, bisa lebih memperbesar sabar. Mudah-mudahan ada hikmah dari musibah ini," kata Lukman yang dikutip Kemenag.go.id, Sabtu 12 September 2015.
Menurut dia, Pemerintah Saudi Arabia telah bertindak cepat dengan membawa para korban ke sejumlah rumah sakit.
Â
6. Penghargaan Tertinggi untuk Jokowi
Presiden Joko Widodo memperoleh penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Penghargaan tertinggi bagi pemimpin negara sahabat ini langsung diberikan oleh Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud di Istana Al-Salam Diwan Malaki di Jeddah pada Sabtu 12 September 2015.
Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, penghargaan ini merupakan Order of Merit atau bentuk apresiasi tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi bagi pemimpin negara sahabat. Hal serupa juga pernah diberikan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Selain pemberian penghargaan tersebut, apresiasi tinggi dari Kerajaan Arab Saudi ini juga ditunjukkan oleh Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud sejak awal rombongan Presiden Jokowi tiba di negaranya. Presiden disambut di pintu pesawat oleh Raja Arab Saudi dan adanya jamuan makan siang kenegaraan.
Advertisement